LIPUTAN6.com, Jakakarta – Vaksin BCG (TB), yang digunakan untuk mencegah tuberkulosis, ditemukan pada tahun 1921 lebih dari seabad yang lalu.
Ini efektif dalam mencegah tuberkulosis parah pada anak -anak, tetapi efektivitasnya menurun dari waktu ke waktu.
Profesor Tianandra Yoga Aditama, Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Dokter Paru Indonesia (PDPI), mencatat bahwa sudah waktunya untuk mengembangkan vaksin baru yang lebih efektif dalam menangani tuberkulosis.
“Vaksin BCG ditemukan lebih dari 104 tahun yang lalu dan membantu mencegah kematian akibat tuberkulosis pada anak-anak, tetapi vaksin ini memiliki perlindungan jangka panjang yang terbatas,” kata Profesor. Tiana di LIPUTAN6.com Kesehatan pada hari Kamis, 8 Mei 2025.
Menurut Profesor. Dengan pengembangan penelitian teknologi dan vaksin, sekarang saatnya bagi Tiana untuk menggantikan vaksin BCG dengan vaksin yang lebih efektif.
“Kita perlu menggunakan kemajuan ini untuk mengembangkan vaksin tuberkulosis yang lebih aman dan lebih aman, terutama setelah menemukan vaksin Kovid-19,” tambahnya.
Indonesia sendiri adalah salah satu negara yang terlibat dalam pengujian vaksin TB baru. Proyek vaksinasi, yang dikenal sebagai M72/AS01E, berada dalam fase penelitian fase 3.
Beberapa negara dengan tingkat beban TB yang tinggi, termasuk Indonesia, terlibat dalam uji coba untuk menilai kemanjuran vaksin tuberkulosis.
“Indonesia menjadi bagian penting dari penelitian ini, bersama dengan negara -negara dengan beban tuberkulosis tinggi seperti Afrika Selatan, Kenya dan Malawi. Jika penelitian fase 3 berhasil, vaksin ini akan memasuki tahap distribusi yang lebih luas,” Teana.
Tuberkulosis tetap menjadi masalah kesehatan global, dengan lebih dari 10 juta kasus baru setiap tahun.
Vaksin baru yang lebih efektif diperkirakan akan mengurangi kematian dan mempercepat kontrol tuberkulosis di seluruh dunia, terutama di negara -negara dengan tingkat ekspresi tinggi, seperti Indonesia.
Profesor Teana ingat bahwa sementara vaksin BCG telah berkontribusi besar untuk kontrol anak -anak dengan tuberkulosis, vaksin yang lebih diperbarui harus dikembangkan untuk memerangi varian TB yang lebih luas dan lebih tahan.
“Ada harapan besar bagi vaksin baru ini untuk mencegah tuberkulosis menjadi lebih efektif dan inklusif,” pungkasnya.