UPN Veteran Jakarta Perkuat Akademik dengan Dua Guru Besar Baru

Jakarta – Cronian dari mantan UPN di Jakarta, guru, Profesor Dr. Inter Venus Ma.com dan Profesor Dr. Taficorohman Sehawi S. dalam sesi terbuka di Senat, Jumat (2/14/2025). Profesor Inter Venus Profesor Ilmu Komunikasi UPNVJ dan Profesor Taufiqurrohman sebagai guru hukum di UPNVJ Law College.

Profesor Inter Venus memberikan pidato ilmiah yang disebut nilai -nilai komunikasi Indonesia: Menjelajahi model sistematis. Dia membahas pentingnya mengembangkan model komunikasi yang sistematis dan terkait untuk nilai -nilai Indonesia yang terkait dengan dinamika sosial dan budaya di Indonesia.

Dia mengatakan dengan pernyataan pers, pada hari Minggu (16/2/2025): “Perspektif komunikasi Indonesia berfokus pada hati. Karena, hati menjadi pusat emosi, moral dan spiritualitas. Dari hati, nilai utama komunikasi adalah pemikiran yang diungkapkan sebagai konsep bahasa dan berbicara.”

Aneter Venus, sebagai nilai utama komunikasi, kata Budi mengatur keseimbangan komunikasi antara sisi rasa (jantung) dan rasio (pikiran). Nilai utama komunikasi Buni adalah referensi untuk sepuluh nilai komunikasi Indonesia dan lima prinsip komunikasi

“Di antara sepuluh nilai komunikasi Indonesia, termasuk kebenaran dan kesopanan. Dalam komunikasi, Indonesia memberikan prioritas pada kebenaran dan kesopanan. Ini mengarah pada konsep komunikasi, salah satunya adalah pertempuran sehingga pemahaman komunikasi mudah dibangun,” katanya.

Sementara itu, Profesor Tafikoruran, Sahhuri, membuat wacana ilmiah yang disebut rekonsiliasi antara demokrasi, prinsip -prinsip demokrasi dan demokrasi hukum negara Indonesia berdasarkan Konstitusi.

Dalam persidangan terbuka yang dipimpin oleh Ketua Parlemen Parlemen Parlemen, Dr. Basoki Subarto, Profesor mengevaluasi bagaimana merekonsiliasi tiga prinsip untuk menciptakan sistem hukum untuk negara yang adil dan menurut Konstitusi Indonesia.

Para guru segera dibuka untuk mantan UPN Jakarta Upn -Stareer. Selain itu, jumlah guru di UPN Jakarta -Cills, yang mencakup universitas baru, masih kecil.

“Jumlah mantan anak -anak di mantan anak -anak di Jakarta dan distribusinya saat ini tidak setara. Mengubah jumlah yang ada saat ini di bekas Jakarta di Jakarta -mantan Jakarta membutuhkan sekitar 35 atau 40 guru,” kata Inter Venus, yang juga mantan presiden Universitas Jakarta di Jakarta.

Sebagai solusi untuk mengatasi jumlah guru non -kafein, UPN Jakarta -Chronicer menyerukan sejumlah guru dari universitas lain dan di luar negeri. Banyak guru asing yang diundang dari Malaysia dan Rusia datang.

gbk99 gbk99