Training Centre, Strategi Universitas Pancasila dalam Menjawab Tantangan Zaman

University of Pancasila telah secara resmi meluncurkan pusat pelatihan, yang menunjuk program diplomasi dan kepemimpinan Eksekutif Pancasila Law School pada hari Jumat (21/2025) di kampus Universitas Pancasila. Pusat pelatihan ini berada di bawah naungan manajemen Universitas Komersial Pancasila.

Rektor Universitas Pancasila (UP), Profesor Marsudi Wahyu Kisworo, setelah pelantikan, mengatakan pusat pelatihan didirikan untuk memberikan pelatihan dan pengembangan di bidang hukum, baik untuk siswa, praktisi sebelumnya dan masyarakat umum.

“Lembaga ini perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk pengusaha, notaris dan aktor hukum,” katanya.

Selain memberikan manfaat pendidikan, pusat pelatihan ini perlu menghasilkan pendapatan karena biaya pelatihan dan kerja sama dengan pihak -pihak eksternal.

Berkat institusi ini, tujuan Universitas Pancasila adalah untuk meningkatkan pendapatan menjadi 30% dari siswa non -SPP. Langkah ini harus membuat universitas lebih mandiri dan tidak hanya bergantung pada siswa.

Kanselir Marsudi menekankan bahwa meningkatkan kualitas lembaga tidak dilakukan dengan meningkatkan biaya kuliah, tetapi dengan mencari sumber pendapatan lainnya, seperti mencari pusat pelatihan. Optimis bahwa kegiatan ini, jika dilakukan secara teratur, akan menghasilkan keuntungan.

“Jika ini terjadi secara sistematis, itu akan menghasilkan keuntungan,” kata kanselir.

Dia mengutip di Universitas Harvard, sebuah universitas swasta terkemuka, dengan 51% dari pendapatannya dari sumber SPP, sementara hanya 49% berasal dari biaya sekolah.

Melihat keberhasilan ini, ia mendorong senjata lain, termasuk fakultas komunikasi, apotek, insinyur, dll. Untuk menciptakan lembaga serupa.

Sementara itu, Profesor Eddy Pratomo, dekan Fakultas Hukum, mengatakan bahwa para guru akan disajikan dari berbagai lembaga yang merupakan ahli di bidangnya, mulai dari OJK, Aliansi Indonesia Notaris, Lemhana dan lainnya. Bahkan untuk teknik diplomatik dan negosiasi, duta besar yang berpengalaman.

gbk99 gbk99