Situ Gunung, yang terletak di distrik Sukabum – Sukabumi Regency, mengalami perubahan signifikan setelah mereka digunakan sebagai tur wisata alami. Tempat yang sebelumnya dikenal sebagai habitat utama dari hewan liar yang berbeda, terutama Jaave Tigers.
Sekarang tempat ini dibuat untuk berkemah mewah atau dikenal sebagai Glamp (berkemah menarik). Sebelum dibangun, ada jembatan panjang yang diumumkan di Asia.
Menurut cerita seputar komunitas yang berdekatan, area situasi adalah area yang tidak disentuh orang karena posisi yang lebih jauh. Lokasi ini dikenal di rumah pertemuan harimau sebagai tempat tinggal utama di daerah lembah yang datar dan damai.
“Sebelumnya, tempat yang digunakan oleh Glamptina adalah pertemuan hewan liar seperti harimau karena tempat itu datar,” kata penduduk setempat yang memberi tahu Sindtonews.
Seiring waktu, tempat ini diubah menjadi tujuan wisata dengan berbagai fasilitas modern, menarik banyak pengunjung. Perubahan ini disebabkan oleh harimau dan hewan liar lainnya untuk pindah ke hutan terdalam dan orang -orang yang tidak menyenangkan.
“Di masa lalu, daerah glamp di hutan sulit dan sulit datang
Meskipun area glamp diisi hari ini, tnggp -tggp -tiger Tiger Tiger lebih ditekan. Dua tahun lalu, keberadaan macan tutul masih dipantau oleh kamera keamanan (KLKK), yang dimiliki oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pusat TNGGP.
Namun, tempat tinggal alami hewan liar mengganggu dan lebih tertekan dalam peningkatan aktivitas manusia di daerah tersebut. Sampai akhir, itu mengkhawatirkan dampaknya pada habitat satwa liar di Taman Nasional Mount Produltor (TNGGP).
“Harimau bisa menjauh dari aktivitas manusia,” tambahnya.
Jika dikonfirmasi tentang pelestarian harimau di daerah tersebut setelah ia menggunakan magnet wisata, Manajer Manajemen Taman Nasional Situgunung Reestorma, PTE), PTEP Saganda, ragu -ragu jawabannya.