Tamara Tyasmara Masih Trauma Atas Kematian Dante, Pelan-Pelan Belajar untuk Ikhlas

LIPUTAN6.com, seniman Jakarta Tamara Tyashera selalu memiliki rasa trauma untuk kasus kematian, Dante, putranya. Dante meninggal setelah tenggelam di Yudha Arfandi, putri Tamara, di kolam renang di wilayah Pondok Kelapapa, Jakarta Timur.

Namun, Tamara Tyashara mencoba untuk terus menerima fakta bahwa Dante kalah. Bahkan jika itu berat, dia tahu dengan tulus.

“Kami juga mengatakan dengan tulus.).

“Tentu saja (trauma) tolong, selalu trauma. Jadi saya bilang perlahan -lahan mencoba mengobati,” tambah Tamara Tyasma.

Menurut Tamara, penurunan berat badan Dante lebih terasa, bahkan jika dia menghabiskan satu tahun. Bahkan, dia sudah tahu bahwa Dante sekarang ditinggalkan.

“Jadi, lebih dari rasanya lebih baik.

Tamara mengakui, saat -saat Dante tidak akan pernah kehilangan ingatannya. Salah satunya adalah praktik Tamara untuk membeli kenangan anak dalam perjalanan.

“Karena jika kamu membeli makanan ringan atau keluar dari kota, aku bisa membelinya dalam kenangan, untuk tidak kehilangan diriku. Jadi aku tidak bisa menghentikan diriku sebelum fotonya,” kenangnya.

Perayaan Dante tentang kepergian Dante setiap tahun, Tamara memegang kediamannya. Kegiatan ini menghadiri tetangga, keluarga dan kerabat dekat.

“Undang ke tetangga, teman, keluarga,” kata Tamara Tyashera.

gbk99 gbk99