LIPUTAN6.com, sebelumnya nama Brian Yuliatat banyak dibahas sebagai kandidat yang kuat, yang menggantikan Satryo Semantri Brodionegor sebagai Menteri Pendidikan, Sains (Kamus). Dia terlihat tiba pada hari Selasa (19.02.2025) di Istana Negara, yang memicu spekulasi kuat dalam ketebalannya.
Dia tentu saja ditunjuk oleh penggantian menteri pendidikan tinggi, penggantian sains (kamus) (19.02.2024), seperti dikutip dari siaran langsung sekretaris.
Brian Yuliarol memiliki karir yang mengesankan di dunia akademik dan penelitian. Sebagai ahli dalam teknologi nano dan kuantum, Brian memainkan peran penting dalam penelitian Nanom -Artsten di Indonesia. Ia juga dikenal karena berbagai kontribusinya yang telah belajar dalam karirnya, baik ITB dan penelitian global. Jika Brian sekarang menghadapi tantangan baru, ketika itu benar, dia dipilih untuk menggantikan Satryo Soemmantri.
Kabinet ini berada dalam fokus banyak partai, terutama setelah kegiatan seorang siswa tunggal yang memiliki subordinasi transisi berbagai menteri, salah satunya Samantri.
Ringkas lekan6.com dari berbagai sumber pada hari Rabu (19.02.2025), ikuti semua fakta.
Pria yang lahir di Jakarta pada tanggal 27 Juli 1975 adalah seorang profesor di Bandung Institute of Technology (ITB). Ia dikenal sebagai ahli teknologi nanoteknologi dan kuantum yang telah memenangkan beberapa pendahulu dengan beberapa 2024 peneliti dengan nanosciences dan nanospitiation dan nanoteknologi 2023.
Berdasarkan Situasi (LHKPN) pada tahun 2023, Brian Yuliaro bernilai 18,6 miliar rp. Sebelum rumor, ada kediktatoran, dia menyebut dirinya Kanselir ITB pada periode 2025-2030, tetapi tidak dipilih.
Brian Yuliarto mengambil S1 Fisik Teknik PhysB (1999), diikuti oleh S2 dan S3 di bidang teknik kuantum dan ilmu sistem di University of Tokyo (2005). Meskipun ada juga sumber daya yang mengklaim bahwa ia mengambil S2 dan S2 dan S3 di Twente University di Belanda.
Dari tahun 2006, Anda berpartisipasi pada tahun 2006, termasuk: Donex Technology ITB (2019-2020 ITB (2019-2020 ITB (2019-2020) ITB (2019-2020 IT Design (2019-2020), kunjungan di Tsukuba University, Jepang (2021-ITB Backs (2021 (2012-2016)
Brian Yuliarto terlibat dalam penelitian dan pengembangan nanom -aser, terutama untuk sensor dan energi. Penelitiannya meliputi detail gas yang berbahaya dan tabel polusi (seperti demam berdarah dan hepatitis), serta pengembangan nanoteknologi dalam energi, energi dan kesehatan.
Ini memiliki lebih dari 326 edisi indeks Scopus dari 5.506 sesi dan edisi H-index 43 dan 410 Google Cendekia dengan 6600 kutipan dan indeks H yang sama. Kinerja ini membuktikan kompetensi mereka di bidang sains dan teknologi. Apa latar belakang pendidikan Brian Yuliaro?
Brian Yuliarteto memenangkan ITB (1999), gelar NaturalGee S2 dan S3 S1 kontinu, yang berada di lapangan lapangan lapangan lapangan lapangan lapangan lapangan lapangan lapangan lapangan (2005). Meskipun ada juga sumber daya yang mengklaim bahwa ia mengambil S2 dan S2 dan S3 di Twente University di Belanda. 2. Apa kinerja dan harga dan harga Brian Yuliaro?
Brian Yuliarto memenangkan sejumlah harga berharga, seperti Habibie Price 2024, yang termasuk 2% duduk pada tahun 2024, dan 1 Best Insonence & Nanotechnology 2023. 6.600 kutipan dan indeks H yang sama. 3 Apa posisi penting yang dipegang Brian Yuliatato sekali di ITB?
Some important positions that once organize Brian Yuliato on ITB on the Paidltekechnology cover (2020-street (2021-Todeday (2021-toodes (2021-toodes (2021-toodes (2021-toodes (2021-tops (2021) (2021-tops), Java Bapa Planning Committees (2021 Area utama Yuliaro saat ini?
Brian Yuliarto terlibat dalam penelitian dan pengembangan nanom -aser, terutama untuk sensor dan energi. Penelitiannya meliputi detail gas yang berbahaya dan tabel polusi (seperti demam berdarah dan hepatitis), serta pengembangan nanoteknologi dalam energi, energi dan kesehatan.