Lipotan6c, Jakarta Glints & Voffice baru saja menandatangani kerja sama untuk membantu menanggapi kebutuhan bisnis untuk pekerjaan dan tempat kerja yang fleksibel dan tersedia. Saat ini, semakin banyak fleksibilitas di dunia kerja, termasuk area kerja atau area kerja. Pengaturan kerja yang berbeda dari langkah hibrida, jarak jauh atau digitalisasi adalah apa yang dibutuhkan bisnis.
Tidak hanya itu, fleksibilitas dalam pekerjaan juga diperlukan. Misalnya, pengaturan kerja yang fleksibel dan peluang kerja eksternal baru -baru ini dicari oleh kandidat. Ini berarti bahwa perusahaan harus beradaptasi dengan fleksibilitas kandidat untuk menarik bakat baru dan mempertahankan karyawan yang sudah ada.
Untuk mendukung hal ini, mereka bersinar dan voffice bekerja bersama untuk menawarkan layanan kepada pemilik perusahaan.
Kolaborasi ini tidak hanya menanggapi kebutuhan akan fleksibilitas di dunia kerja dan mudah untuk mendekati fasilitas ini. Secara umum, ini adalah kerja sama bahwa perusahaan swasta ini akan menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi bisnis dan pertumbuhan di Indonesia.
Ini disepakati oleh seorang pengusaha dan mantan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Uno yang hadir sebagai saksi untuk menandatangani kerja sama ini.
“Kemungkinan menjalankan ekonomi justru jumlah inovasi di sektor swasta,” Sandi dikutip pada hari Rabu (19/19/2025).
Melalui kolaborasi ini, Glints menawarkan layanan untuk membuat situs web untuk perusahaan yang merupakan pelanggan voffice untuk mengiklankan lowongan yang terbuka. Selain itu, Glints juga memberikan pendekatan VIP untuk perusahaan -perusahaan ini sebagai fungsi pendukung dalam pekerjaan yang lebih cepat dan lebih efisien.
Di sisi lain, Voffice memberikan diskon khusus untuk produk kantor virtual dan kupon untuk kamar untuk pelanggan yang keliru.
Bryan Lee, kepala platform komersial di Glints, mengatakan bahwa kerja sama mengacu pada promosi silang untuk layanan apa pun. Menurutnya, Shints telah mencapai layanan ketenagakerjaan yang tersedia dan efektif untuk pasar Indonesia, sehingga mereka ingin memperkenalkan perusahaan yang berkilauan di jaring mereka.
Di sisi lain, Glosses mencatat peningkatan permintaan untuk operasi bisnis yang lebih fleksibel dan tersedia. Glints melihat kolaborasi ini sebagai kesempatan untuk memberikan akses dalam bentuk area kerja dan kegiatan yang fleksibel untuk perusahaan yang telah bergabung dengan platform.
Sebelum itu, Indonesia terus menghadapi tantangan besar di sektor kesehatan nasional, terutama untuk menawarkan layanan medis berkualitas tinggi dan sangat kompetitif.
Peristiwa yang disebut “pembangunan tenaga kerja kesehatan terbaik untuk ekonomi Strster”, yang berlangsung di ruang acara vofosis, menara berabad -abad, setiabuda, Jakarta Selatan, pada hari Selasa (18/2025), menjadi peristiwa dalam diskusi dalam langkah strategis untuk memperkuat sektor kesehatan nasional.
Acara tersebut, yang diadakan oleh Sandology dengan Voffice, SPH Aluminar dan Aluminar UPH, menyajikan serangkaian karakter, termasuk orang -orang sebelumnya oleh Parekraf Sandiaga Uni, CEO kantor VI Erwin Soerjada dan direktur eksekutif Siloam Hospitals, Caroline Riady.
Pada kesempatan ini, Sandiaga berbagi wawasan dan solusi UNA sehubungan dengan peningkatan kualitas layanan kesehatan, termasuk pengurangan ketergantungan pada warga negara Indonesia di lembaga medis di luar negeri. Karena potensi ekonomi telah kehilangan jumlah warga negara Indonesia yang mencari perawatan di luar negeri, Rp160 triliun yang dicapai setiap tahun.
Terkait dengan ini, ia membuka area untuk ruang bersama untuk menjadi Bali untuk menjadi pusat perawatan kesehatan di Indonesia. Karena, menurutnya, untuk bergerak lebih cepat, ia harus mencoba menciptakan kemampuan keuangan dari sektor swasta.
Jadi, tidak hanya menawarkan layanan kesehatan yang memenuhi syarat, tetapi juga menciptakan ekosistem yang membuka peluang keuangan bagi masyarakat.
“Kami telah mencoba membangun sistem layanan kesehatan yang tidak hanya kualitas tetapi juga dibersihkan oleh masyarakat. Salah satu upaya yang kami sanjung adalah bahwa Bali menjadi pusat wisata medis yang dapat bersaing dengan negara lain,” kata Sandiaga Uniaga, Selasa (18.18.2025).
Dia juga menekankan pentingnya perubahan peraturan yang mendukung kerja sama internasional di sektor medis, sehingga Indonesia dapat meningkatkan standar layanan kesehatan dan menarik lebih banyak pasien, baik dari negara maupun di luar negeri.
Hal yang sama pada Caroline Riady menekankan kurangnya rumah sakit berkualitas tinggi di Indonesia dan pentingnya inovasi dalam industri kesehatan.
“Kami masih berusaha meningkatkan layanan kesehatan di Rumah Sakit Siloam, tidak hanya dengan membangun rumah sakit baru, tetapi juga dengan membangun kemitraan dengan pihak -pihak yang memiliki modal dan negara, tetapi masih belum memiliki keahlian dalam operasi rumah sakit,” jelas Caroline.
Alumni Sekolah Pelita Harapan (SPH) juga menambahkan bahwa dalam industri kesehatan, kepercayaan adalah faktor utama yang harus dibangun antara penyedia layanan dan pasien.
“Sinergi antara pemerintah, sektor swasta dan perusahaan diperlukan untuk membangun layanan kesehatan yang sangat baik di Indonesia,” katanya.