Lipertan6.com, Jakarta de Rupiah -Stelkoers menunjukkan tren penguatan pada pembukaan perdagangan pada hari Rabu di Jakarta dengan peningkatan 24 poin atau 0,15 persen dari 16.347 per dolar AS (AS) dari posisi Rupiah sebelumnya dengan $ 16,371 per dolar.
Lukman Leong, Doo Financial Futures dari Currency Analyst, memeriksa bahwa perubahan rupiah diperkuat sesuai dengan melemahnya dolar AS, yang dikaitkan dengan Amerika Serikat dengan penurunan kepercayaan konsumen.
“Rupiah memiliki potensi untuk lebih memperkuat dolar AS, yang, menurut penyelidikan oleh konsumen AS, yang menunjukkan hasil yang lebih rendah daripada perkiraan,” katanya, Rabu (26-2-2025). Indeks Keyakinan Konsumen
Studi terakhir menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen Amerika Desex menurun dari 102,5 menjadi 98,3, jauh di bawah ekspektasi di 105,3.
Menurut Lukman, suasana hati negatif ini diaktifkan oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump dan penghentian hubungan kerja dengan banyak pegawai pemerintah AS.
Pemerintah AS mengumumkan rencana untuk memberhentikan sekitar dua ribu karyawan Badan Pengembangan Internasional (USAID) dari Amerika Serikat dan penempatan hampir semua karyawan lain dalam status liburan administrasi. Langkah ini dipandang sebagai dampak pada kepercayaan pasar dan berkontribusi terhadap melemahnya dolar AS.
Meskipun rupiah memiliki tren positif, faktor -faktor lain seperti peringkat Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia dapat membuat tekanan pada nilai tukar rupiah di masa depan.
Lukman mengatakan bahwa sunat peringkat ini didasarkan pada prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dan apresiasi perusahaan sehubungan dengan pendapatan.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor ini, perlombaan Rupiah diharapkan dalam waktu dekat dalam kisaran 16.250 hingga 16.350 per dolar AS.