Lipatan6.com, Jakarta – Kualitas tidur adalah setiap mimpi. Studi terakhir dari Jepang mengungkapkan rahasia di balik mimpi yang sehat: protein dan serat. Studi ini termasuk ribuan peserta dan hasilnya sangat mengejutkan, menunjukkan hubungan yang erat antara kebrutalan dan kualitas tidur.
Para peneliti menganalisis data dari aplikasi kontrol tidur dan nutrisi, dan mengungkapkan bahwa peningkatan protein dan serat dikaitkan dengan durasi dan kualitas tidur yang lebih lama. Penemuan ini membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas tidur secara alami dan mudah diterapkan.
Selain protein dan serat, penelitian ini juga menyinggung peran lemak dan karbohidrat dalam kualitas tidur. Jenis lemak dan jumlah karbohidrat juga mempengaruhi lamanya waktu tidur dan tingkat tidur kita. Mari kita bicara lebih banyak tentang penemuan yang menarik ini. Penelitian terbaru di Jepang
Institut Integrasi Internasional (IIIS) di University of Tsukuba, Jepang, telah menganalisis data dari 4.825 aplikasi Pokemon Samints. Aplikasi ini disertai dengan bentuk tidur dan perawatan peserta.
Para peneliti menemukan hubungan yang hebat antara makronrilutry, terutama protein dan serat, dengan kualitas tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan protein dan konsumsi serat terkait dengan peningkatan durasi dan kualitas tidur, yang dilaporkan oleh New York Post.
“Bagian penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara macurochia, komponen makanan dan parameter tidur,” tulis peneliti IIIS. Kesimpulan awal menunjukkan bahwa diet memainkan peran penting dalam mendapatkan tidur berkualitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta dengan jumlah protein tidur yang tinggi berkisar antara 10 hingga 11 menit. Ini menunjukkan peran penting untuk protein dalam mendukung kualitas tidur.
Rekomendasi harian untuk asupan protein umumnya 0,8 gram per kilogram berat badan. Namun, beberapa ahli menyarankan entri yang lebih tinggi, misalnya 90-120 gram per hari. Sumber protein yang baik termasuk daging kurus, ikan, telur, kacang -kacangan dan tahu.
Studi ini juga menemukan bahwa peningkatan asupan protein sebagai alternatif dari bahan makanan lain yang terkait dengan peningkatan durasi tidur mencapai 16 menit. Jadi, perhatikan saldo makan Anda untuk hasil yang optimal.
Selain protein, serat juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas tidur. Peserta dengan serat tinggi telah melihat tidur, lebih sedikit gangguan tidur dan tidur.
American Heart Association merekomendasikan serat minimum dari 25-30 gram sehari. Sayangnya, banyak orang mengonsumsi hanya sekitar 15 gram per hari. Sumber serat yang baik termasuk buah -buahan, sayuran, biji -bijian dan kacang -kacangan.
Mengkonsumsi serat yang memadai untuk membantu tubuh merasa lebih lama, sehingga dapat mencegah kelaparan yang tumpang tindih. Selain itu, serat juga membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, yang juga mempengaruhi kualitas tidur.
Para peneliti mengenal beberapa pembatasan dalam penelitian ini. Salah satunya adalah kemungkinan akurasi dalam melaporkan pola makanan dan tidur oleh para peserta.
Faktor -faktor lain yang tidak dihitung dalam penelitian ini termasuk merokok, minum alkohol, kondisi perkawinan, riwayat medis dan penggunaan narkoba. Ini harus dipertimbangkan dalam interpretasi hasil pencarian.
Namun, penelitian ini terus memberikan pandangan yang berharga pada hubungan antara makanan dan nutrisi berkualitas. Hasilnya menekankan kemungkinan mengambil intervensi untuk meningkatkan kesehatan tidur. Para peneliti menulis: “Meskipun penelitian melintang ini, hasilnya menunjukkan peran potensial dari faktor -faktor kompleks dalam mengatur tidur dan menyarankan kesempatan untuk makan pola untuk meningkatkan kesehatan tidur,” tulis para peneliti.
Meskipun ada batasan, penelitian ini memberikan informasi berharga tentang bagaimana nutrisi mempengaruhi kualitas tidur. Dengan mengalihkan perhatian pada masuknya protein dan serat, kita dapat meningkatkan peluang tidur lebih baik dan lebih baik.