Polemik Band Sukatani, Ini Kata Menteri Budaya hingga Mantan Menko Polhukam

LIPUTAN6.com, Jakarta – The Sukatani – Orchestra yang memakai musik punk dansa dari Purbalingga Java Tengah menjadi topik hangat di media sosial. Kelompok ini didirikan sejak 2022 terdiri dari Alectroguy (gitaris dan produser) dan Twister Angel (Singer).

Mereka dikenal karena tampilan eksentrik mereka dengan terus menggunakan sampul wajah dan musik yang berada pada underflow saat ini lebih rendah. Popularitas mereka semakin difilmkan setelah merilis lagu berjudul ‘Pay Pay’.

Lagu ini berisi kritik akut terhadap praktik pajak ilegal yang dilakukan oleh petugas polisi. Liriknya mengesankan. Secara khusus, frasa itu “membayar polisi”. Tidak mengherankan bahwa lagu itu menjadi viral dan menarik perhatian publik.

Namun, Sukatani kemudian meminta maaf dan menarik lagu “pembayaran pembayaran” dari seluruh platform musik. “Melalui pernyataan ini, saya mengeluarkan lagu yang berjudul” Pay Pay “dan menarik diri. Lirik untuk Paypay Poy Police,” Alectroguy dikutip pada hari Senin (2/24/2025).

Mantan Menteri Koordinasi, Menteri Politik, Hukum dan Keselamatan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengomentari kontroversi yang memikat orkestra punk Katani yang terkait dengan lagu berjudul Pay Pay.

“Band Treasury tidak harus meminta maaf dan menarik pembayaran dari sirkulasi karena alasan mengapa pengunjuk rasa menyanyikannya dalam demonstrasi (2025),” tulis Mahd pada hari Sabtu (22/22/2025).

Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (COMPOLNAS), Poengky Indarti, mengatakan petugas polisi, yang secara terbuka melarang publik mengkomunikasikan kritik, melanggar perintah Kepala Kepolisian Nasional. Listyo Sign Prabowo.

“Kepala Kepolisian Nasional mengatakan berulang kali,” Departemen Kepolisian Nasional mengatakan bahwa Departemen Kepolisian Nasional bukanlah jawaban.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa jika benar bahwa ada partai polisi yang berani mendorong orang untuk mengkritik, maka para pejabat sebenarnya melanggar perintah Kepala Kepolisian Nasional.

Menteri Budaya Fadri Zon menanggapi alasan band Sukatani yang terkait dengan lirik lagu mereka, berjudul Pay Pay, yang membahas petugas polisi.

Fadli Zon mengatakan pemerintah selalu mendukung kebebasan berekspresi untuk semua warga negara.

Namun, ia ingat keterbatasan kebebasan berekspresi. Fadli Zon mengatakan kebebasan yang diberikan tidak boleh mengganggu hak -hak warga negara lain.

“Kami selalu mendukung kebebasan berekspresi, tetapi tentu saja tentang mengetahui bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh menghambat hak orang lain atau kebebasan lainnya,” kata Fadri Zong pada hari Jumat (2/21/2025) kepada kompleks Istana Presiden Jakarta.

Lagu “Pay Pay” dari Sukatani Band adalah titik awal untuk berbagai kontroversi. Lagu ini dianggap sebagai bentuk kritik terhadap praktik -praktik yang dianggap tidak etis. Reaksi polisi sangat cepat, dengan beberapa petugas mereka dituduh mengancam kelompok itu. Namun, staf kepolisian nasional menekankan bahwa tidak ada ancaman yang terjadi.

Seiring waktu, Irvi mulai menyelidiki terkait dengan dugaan ancaman ini. Mereka mencoba menemukan fakta yang dapat membuktikan atau membantah tuduhan tersebut. Sementara itu, polisi telah mengambil langkah -langkah propam untuk menyelidiki anggota polisi regional Java Central Ditzbar. Ini menunjukkan bahwa polisi nasional berusaha mempertahankan integritas dan reputasi lembaga mereka dalam kontroversi.

Di tengah -tengah kontroversi ini, Kepala Kepolisian Nasional Jenderal Liszt Sigit Prabowo membuat tawaran yang menarik kepada Treasury Band. Dia mengundang mereka untuk menjadi duta kepolisian nasional dengan tujuan mendukung kritik konstruktif terhadap peningkatan agen polisi. Ini adalah langkah yang cukup strategis, dan Kepala Kepolisian Nasional ingin menunjukkan bahwa Polisi Nasional terbuka untuk dikritik dan siap untuk melakukan perbaikan.

Tawaran itu juga dapat dilihat sebagai upaya oleh Kepala Kepolisian Nasional untuk menanggapi kritik yang muncul sebagai akibat dari lagu “pembayaran pembayaran.” Dengan mengundang Band Treasury, Kepala Kepolisian Nasional ingin meningkatkan citra Polisi Nasional dan meningkatkan hubungan antara polisi dan masyarakat. Ini adalah langkah positif yang menunjukkan dedikasi kepolisian nasional untuk mendengarkan publik.

Dalam situasi ini, Kepala Kepolisian Nasional harus menunjukkan kepemimpinan yang baik dan responsif terhadap kritik. Jika Polisi Nasional ingin membangun kembali kepercayaan publik, mereka harus transparan dan bertanggung jawab. Polisi harus berani mengambil langkah -langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada ancaman terhadap seniman dan orang -orang yang menyatakan pendapat mereka.

Secara umum, hubungan antara Kepala Polisi Nasional dan Band Treasury bukan entitas yang terpisah, melainkan interaksi yang terbukti dari kontroversi lagu “Pay Pay”.

gbk99 gbk99