LIPUTAN6.
Presiden Asosiasi Dokter Indonesia (PDPI) menurut Tjandra Yoga Aditama, kata “pneumonia” sebenarnya tidak banyak digunakan di dunia medis. Namun, istilah ini biasanya terjadi dalam pelaporan untuk menggambarkan sifat pneumonia parah.
“Di media, pneumonia terpapar Paus Francis, dinyatakan bahwa itu terjadi di kiri dan kanan di kedua paru -paru. Ini dapat disebut lebih umum disebut pneumonia ganda atau pneumonia ganda, yang lebih umum disebut pneumonia.” Dua potensi banyak pneumonia
Pneumonia biasanya infeksi inflamasi atau paru -paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus, tetapi juga dapat mengandung jamur atau parasit. Setiap orang memiliki dua paru -paru: dua lobus (tinggi dan rendah) paru -paru kiri dan tiga lobus (atas, sedang dan bawah). Infeksi dapat terjadi pada satu atau kedua paru -paru.
Prof. Tjandra mengatakan bahwa istilah pneumonia ganda atau pneumonia dapat merujuk pada dua hal: infeksi menyerang dua paru -paru – seperti di Francis Pope, yang menerima pneumonia bilateral. Infeksi yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau dikenal sebagai pengobatan pada infeksi polimikroba.
Prof Tjandra, “pneumonia ganda, menyebabkan lebih dari satu mikroorganisme dapat diartikan sebagai peradangan. Dua (atau lebih) bakteri, virus, jamur, dll. Mungkin.” Katanya.
Pada tahun 1957, The Vatikan News mengatakan bahwa Paus Francis, yang masih dikenal sebagai Jorge Mario Bergoglio, menjalani operasi besar untuk meningkatkan beberapa paru -parunya karena infeksi yang parah. Ini membuat paru -parunya di bawah risiko kontrak di masa depan.
Pada 18 Februari 2025, tim Dokter Vatikan mengumumkan bahwa Paus adalah pneumonia ganda. Beberapa hari kemudian, terutama pada 22 Februari, ia mengalami masalah pernapasan yang didefinisikan sebagai “masalah pernapasan seperti asma”, yang membutuhkan oksigen tinggi. Hasil laboratorium juga menunjukkan adanya anemia dan trombosit (penurunan jumlah trombosit).
Pada saat yang sama, informasi Vatikan, Paus Francis menyerang infeksi polimikroba, bronkiektase (kerusakan struktur bronkial) dan bronkitis asmatik karena kondisi paru -paru yang lebih berbahaya, katanya.
Meskipun dilaporkan bahwa ada perbaikan pada 11 April – sebagai akibat dari laboratorium dalam hal pernapasan, mobilitas), situasinya memburuk sampai akhir, Paus Francis meninggal.
Paus Francis dikenal sebagai pemimpin yang sederhana, penuh kasih dan spiritual selama kepemimpinannya. Evolusi dan persatuan membawa semangat Gereja Katolik modern.
Prof Tjandra juga mengucapkan selamat tinggal kepada Bapa Suci Paus Francis.
“Selamat tinggal Paus Francis.”