Ortu Harus Hitung Asupan Cairan Saat Anak Derita DBD

Republika.co.id, Jakarta – Kantor Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan orang tua untuk mengkonsumsi cairan ketika buang air kecil dengan DHF Bleeding Fever (DHF) untuk mencegah dehidrasi. Cairan harus dihitung secara akurat.

“Jadi kita harus minum 1 liter misalnya, misalnya, misalnya, karena hanya 100 cc di luar hari, yang berarti bahwa ini adalah kurangnya cairan,” kata kepala Kantor Kesehatan Provinsi ICTA. ” Setiawan, Rabu (12/2/2025).

Dehidrasi dapat menyebabkan pasien DHF bereksperimen dengan kebocoran plasma darah yang menyebabkan kehidupan. Anda juga dapat melihat gejala dehidrasi atau kekurangan cairan dari warna urin kuning.

Jadi jika bayi memiliki banyak minuman, tetapi cairan yang keluar kecil, ia dapat menguap melalui kulit ketika bayi memiliki demam atau akumulasi cairan. “Biasanya, jika demam pendarahan Deng adalah salah satu manifestasi klinis cairan, tidak hanya pendarahan akan mengumpulkan,” kata Buddha.

Selain minum, ia juga berfokus pada mengonsumsi makanan bayi, kesadaran anak, suhu tubuh bayi, dan memberi anak -anak pada saran dokter.

“Suhu ini terus -menerus mengukur, tetapi biasanya, bahkan jika anak itu demam selama 3 hari, akan ada pemeriksaan, laboratorium serial untuk melihat sel darah putih dan gumpalan darah,” kata Buddi.

Pemerintah Provinsi DKI IARTA mengundang penduduk untuk mengantisipasi DHF Blood Fever (DHF), termasuk di musim hujan saat ini, dengan 3M plus pemberantasan. Aktivitas 3M ini dikeluarkan oleh tangki air, penutupan tangki air, mendaur ulang berbagai elemen yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai tempat budidaya untuk nyamuk AEDES AE EGYPTI.

Maka perlu untuk memiliki lebih banyak titik, seperti menanam tanaman yang dapat memindahkan nyamuk, menahan larva nyamuk, dan membuat larva sulit untuk melepaskan dan memperbaiki rantai dan kotak tanpa auga. Mengacu pada data file DHF dari 10 Februari 2025, ada 729 kasus di DKI Jakarta.

gbk99 gbk99