Menkomdigi Soroti Moderasi Digital Demi Masa Depan Generasi Muda

LIPUTON 6.com, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informasi Muty Hafid menyebut gerakan nasional untuk mengelola ruang digital menggunakan Viser.

Ini menganut keseimbangan aktivitas fisik dalam pengobatan literasi digital dan pengobatan pembusukan otak.

Penggunaan bahan digital berkualitas rendah adalah penurunan kualitas mental otak.

“Dalam penggunaan teknologi, Anda harus menjadi kebijaksanaan. Ketergantungan yang berlebihan pada gadget dapat berdampak negatif pada kualitas mental aliran,” Jumat 02/21/2025, pengumuman resmi koma.

Dia mengundang generasi muda untuk penggunaan digital sedang dengan kegiatan produktif dengan membaca dan sosialisasi.

Menurutnya, pendidikan digital yang kuat dan melek huruf adalah kunci untuk mengatasi konsekuensi negatif dari era digital. Dia juga mendorong peran aktif dari perusahaan pendidikan dalam pelatihan kebiasaan sehat untuk berinteraksi dengan teknologi.

“Literasi digital yang baik dapat menghindari efek negatif dari informasi yang berlebihan dan tidak terkendali,” kata Muutya.

Kerja sama antara pemerintah, pendidikan dan masyarakat juga telah digarisbawahi. Karena mereka, dalam pembangunan ekosistem digital, dibutuhkan kolaborasi yang mendukung pencapaian generasi emas Indonesia yang cerdas, sehat dan tinggi.

Sementara itu, profesor filsafat UGM, Sita Murinings menggarisbawahi pengembangan filsafat pendidikan di zaman kecerdasan buatan.

Pada abad ke -21, ia mengundang masyarakat untuk mencerminkan peran AI di dunia pendidikan.

Dia berkata, “Memahami tujuan pendidikan dan memberikan bentuk keegoisan yang sangat baik untuk pengetahuan. AI dapat menyimpan dan menyajikan informasi, tetapi harapan dan nilai -nilai mulia adalah domain manusia,” katanya.

Dia juga menekankan hal ini, pentingnya menjaga pentingnya teknologi sebagai alat yang mendukung proses pengajaran. Menurutnya, teknologi tidak memiliki peran mengganti guru untuk melatih karakter dan pemahaman teknologi.

Keduanya telah setuju, bekerja sama dengan manusia dan mesin, hanya boleh mengarahkan penyedia informasi untuk meningkatkan kreativitas dan kecerdasan manusia.

Menurut mereka, penting untuk memperhatikan pendidikan, nilai -nilai, kedalaman dan pengembangan karakter.

Berkat kesadaran akan peran literasi digital dan teknologi dalam pendidikan, Indonesia kuat tidak hanya untuk literasi digital tetapi juga untuk menghadapi tantangan dunia modern.

gbk99 gbk99