Hunda6.com, Jakarta – Bias Eyes adalah salah satu pengalaman anak -anak yang paling umum di Indonesia. Ini didasarkan pada data kesehatan Indonesia, sekitar 3,6 juta anak di Indonesia memiliki gejala tanda aneh ini, dan jumlah ini diperkirakan akan berlanjut. Dan bagaimana jika sisa mata tersisa?
Jumlah saksi mata meningkat, baik pada tahun 2050 diperkirakan, hingga $ 275 juta.
Ini adalah masalah khusus, terutama untuk anak -anak, karena ukuran kecil dapat terus meningkatkan periode pertumbuhan.
Menurut Dr. Julekanila Somiatn, Sp.M dari Dadami, jika dibiarkan sesuai, mungkin menjadi risiko masa depan.
Dia sekali lagi mengatakan bahwa selama pertumbuhan, anak -anak dengan keliling pendek berisiko tinggi retina, glaukoma, dan katalog.
“Masalah -masalah ini dapat memengaruhi kualitas mereka dan menyebabkan kebutaan,” katanya, dikutip dalam laporan hukum, diadopsi oleh undang -undang yang ditetapkan oleh lubann6.com 26, 2024.
Dengan meningkatnya keadaan miopia di Indonesia, penting bahwa orang tua menemukan cara untuk memecahkan masalah yang sangat buruk bagi anak -anak mereka.
Berikut adalah beberapa cara untuk menyembuhkan mereka: 1. Perhatikan kehidupan seorang anak
Langkah pertama untuk mengelola miopia, mengubah gaya hidup anak. Kurangi waktu anak untuk melihat layar penguapan atau rentang studi, dan pastikan mereka memiliki cukup waktu untuk menggunakan mata yang dapat membantu kesehatan tetap sehat.
Salah satu cara untuk membantu kemajuan pendek anak -anak adalah perawatan. Insiden ini secara eksklusif dilakukan untuk membantu menstabilkan permukaan mata dan memperlambat penambahan.
Tautan unik Lensmart dari HOMO dilengkapi dengan teknologi multifaset D.I.Mum), yang berhasil untuk berhasil berfungsinya miopia. Teknologi ini bertujuan untuk membuat defuko yang mengurangi jumlah mata dibandingkan dengan tetesan atau lensa komunikasi, yang membutuhkan kontak langsung dengan satu.
Sumber daya utama lensa adalah keselamatan, kenyamanan, dan kemampuan mereka untuk digunakan sepanjang hari tanpa efek samping. Lensa ini memberikan solusi yang baik tanpa mengkhawatirkan kontak langsung dengan bola mata.
Berdasarkan DR. Saran Le Lens dan insentif yang efektif untuk pengembangan pekerjaan yang masuk tanpa menggunakan alat atau obat -obatan yang terkait langsung dengan mata.