LIPUTAN 6.com, Jakarta – Asuransi Corporation (LPS) telah memutuskan untuk mempertahankan nilai tukar Rs 8,25 di bank komersial.
Kandin komunitas, Purbaya Yudhi Saadwa, adalah jurnalis Jakarta yang diambil dari Antarik pada hari Kamis (1/22/222).
Sementara itu, pastikan nilai tukar asing (mata uang asing) tetap di 2,25 persen di bank komersial. Jika deposan Rupiyah Bank (BPR), suku bunga tidak berubah dan 6,7 persen tidak berhenti di level.
Purbaya berkata, “Ini meyakinkannya dari 1 Februari 20225 hingga 3125 Mei dengan suku bunga.”
Keputusan ini diambil setelah beberapa alasan, termasuk yayasan yang valid dan kondisi menarik di pasar.
Purbaya mengatakan ada metode untuk menentukan tingkat asuransi LPS, yang merupakan salah satu tingkat penelitian.
“Meskipun komentar di pasar telah turun, itu tidak turun. Jadi untuk menghitung cara mereka tidak dapat mengurangi minat. Ini adalah yang pertama,” kata Purbaya.
Alasan selanjutnya, ia melanjutkan, LP menemukan situasi dalam sistem keuangan keuangan. Ada tekanan pada Rupiah Rupiah. Dia mengatakan bahwa itu agak bingung, jika laju berkurang, dan itu memberikan tanda yang buruk ketika semua pihak mencoba menjaga emosi perak.
“Alasan ketiga, kami pikir kami tidak mengganggu kebijakan uang karena suku bunga di tengah negara. Jadi seharusnya tidak ada masalah,” kata Purbaya.
Sebelumnya, Pejabat Asuransi (LPS) dan Jasa Keuangan dari Jasa Keuangan (OJK) (OJK) diadopsi untuk menandatangani Bank dan / atau Informasi Sektor Bank dan KTT dan Polusi.
“Dengan panduan ini, bank pembuka dan doktor informasi dan keuangan, koordinasi dan informasi Didi Madiono, Selasa (12/24/2024) di Jakarta.
Ozeke dan LPS menjelaskan instruksi operasi yang diberikan oleh tim Ozeke dan LPS dari Juni 2021 hingga 2021.
Menurutnya, operasi kerja sangat penting karena LPS dan OJK sedang dalam proses dan persiapan untuk memperkuat POJ, POJK, dan tata bahasa keuangan.
Juga, instruksi teladan meningkatkan keberadaan dan efektif dalam setiap pendirian sesuai dengan perang kaki di P2S. Perluasan ini tidak hanya mensyaratkan sektor bank di dua perusahaan, tetapi juga kemenangan yang lebih baik dalam situasi yang lebih baik untuk mempertahankan keakuratan sistem keuangan nasional.
Juga, arahan operasional ini adalah bagian dari OJK dan LPS berikut dalam privasi kedutaan keuangan dan keuangan dan kerja sama.
“Mudah -mudahan kali ini adalah dasar dari tantangan dan tantangan tantangan keuangan di masa depan.