[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Flu Burung dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan

Bendera6. Baru -baru ini, banyak yang berfokus pada peningkatan kasus ARI di Cina, seperti virus influenza dan virus metapneumum manusia (HMPV). Yang juga, pada 7 Januari 2025, memperhitungkan penyakit ini pada awal pesan yang disebut “tren infeksi pernapasan akut, termasuk virus metapneum manusia di belahan bumi utara.”

Secara khusus, flu burung, yang dikaitkan dengan flu burung, kali ini bagian dari surat bundar Kementerian Kesehatan, GISAID (sebuah organisasi yang mengembangkan genom global dan Pandemi-19 yang dikenal), pada tahun 2025, yang berfokus pada 2025, yang berfokus pada H5N1 di Amerika Serikat. Sampai sekarang, 66 orang yang memiliki satu kematian yang terjadi dengan seorang pasien berusia 65 tahun dengan kerja sama.

US Drive of the Center Center (CDC) – Saya menyarankan bahwa Indonesia telah menciptakan badan yang sama – kasus H5N1 dilaporkan dalam analisis genom di negara Louisiana. Studi menunjukkan bahwa ada perubahan yang dapat meningkatkan peluang virus H5N1 untuk menginfeksi saluran pernapasan, yang juga dapat meningkatkan penyebarannya. Tahap pencegahan mutasi berlanjut dalam genom virus H5N1 dan mencegah penyebaran orang, unggas dan hewan.

 

Di Amerika Serikat, jutaan unggas dan hewan terinfeksi H5N1, yang diklasifikasikan sebagai virus burung burung yang sangat patogen (HPAI) dari lebih dari 3.000 analisis genomik. Meskipun di Indonesia, terlepas dari kenyataan bahwa perhatian industri Karja saat ini difokuskan pada penyakit oral dan kuku (PMK), penting juga untuk meningkatkan kesadaran H5N1. Analisis dan kontrol hewan di negara ini harus dilakukan.

Dengan menerapkan konsep “kesehatan” selain menganalisis analisis hewan, itu juga merupakan laju yang tepat untuk memperkuat implementasi konsep kesehatan tunggal di Indonesia. Konsep ini adalah gerakan umum yang menekankan pemahaman dan layanan interaksi antara kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan.

Kami berharap ini adalah Kementerian Kesehatan pada 8 Januari 2025. Surat edaran ini menawarkan manfaat besar dalam memenangkan ARI di Indonesia, termasuk menunggu flu burung (H5N1). Publikasi GISAID H5N1 menyatakan bahwa Anda memerlukan kesiapan global untuk memastikan ketersediaan vaksin dan anti -virus untuk manusia dan hewan. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi, merespons dan mengendalikan ledakan untuk mencegah flu burung (H5N1) di masa depan dengan ancaman yang lebih besar terhadap kesehatan masyarakat.

Profesor Tjandra Yoga Aditama

Direktur Tenggara Yars University / FKUI Mantan Penyakit Menular Sistem Selatan

gbk99 gbk99