Kemendag Siap Tinjau Ulang Aturan Impor di Permendag 8/2024

Cakupan6.com, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kementerian Perdagangan), Menteri Perdagangan No. 2024 (Permendag) akan meninjau kebijakan dan peraturan impor. Kementerian Perdagangan akan membahas aturan impor ini dengan kementerian dan lembaga yang relevan.

Kementerian Manajer Umum Perdagangan Perdagangan Luar Negeri (Di Daglu), Jakarta, Jakarta, Rabu (9/4/2025) Manajer Umum Perdagangan Luar Negeri (Derjen), “Kementerian dan Lembaga harus dibahas, kemudian dibahas lagi, kemarin, Bay Sesmenko diperiksa.” Katanya.

Rencana studi ini adalah untuk memenuhi permintaan Presiden Prabowo Subito untuk membatalkan 8/2024 Menteri Perdagangan jika tidak menguntungkan bagi negara tersebut. Permintaan itu datang pada hari Selasa ketika ia bertemu dengan para ekonom, pengusaha dan menteri dan pemimpin perusahaan di Menteri Ekonomi Lokakarya.

ISY mengatakan bahwa aturan impor kebijakan tidak dapat diputuskan oleh Kementerian Perdagangan.

Setiap detail harus mencakup kementerian terkait lainnya seperti Kementerian Industri, Kementerian Pertanian, Kementerian Urusan Angkatan Laut dan Perikanan.

Menurutnya, setiap kementerian memiliki kepentingan sektoral, sehingga dibutuhkan waktu yang singkat untuk membuat keputusan.

“Tidak hanya demi kepentingan aliran hulu, bukan hanya demi hilir, katanya.

Menteri mengatakan bahwa pekerjaan dengan kementerian/institusi akan diberitahu kepada Menteri Ekonomi Airlangga Hartarto, yang kemudian dikirim ke Presiden Prabowo Subio.

 

Sebelumnya, Menteri Koordinasi Ekonomi Airlanganga Hartaro mengatakan bahwa Trump telah mengarahkan Indonesia untuk meningkatkan impor produk AS (AS) sebagai tanggapan atas implementasi kebijakan tarif impor Trump.

Peningkatan impor adalah komoditas yang tidak diproduksi di sektor pertanian, terutama di sektor pertanian seperti kedelai dan gandum dan karena pemilih Partai Republik di Amerika Serikat.

“Tetapi produk Presiden Prabowo Amerika, terutama kedelai dan gandum, kami tidak memiliki produk budaya pertanian, terutama komponen repriblikan, wilayah produk pertanian ini,” katanya.

Selain itu, Indonesia juga mempertimbangkan pembelian produk teknik dan teknik energi dari Amerika Serikat LPG dan LNG.

 

Namun, Airlangga memungkinkan pembelian ini dimuat ke dalam anggaran negara (APBN), seperti yang telah direalisasikan dengan rencana realitas atau melalui sumber akuisisi sebelumnya.

“Yah, kami juga memerintahkan presiden dengan akuisisi produk teknik dan pada saat yang sama bernegosiasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan kami juga siap untuk membeli LPG dan LNG dari Amerika Serikat, tetapi ini tidak ditambahkan, tetapi ini bukan intervensi dalam anggaran negara.” Katanya.

Dalam pendekatan ini, Indonesia mengatakan mereka berharap untuk membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat dan lebih berguna dengan AS tanpa mempengaruhi stabilitas ekonomi internal.

gbk99 gbk99