IHSG Merosot 0,47 Persen Usai AS-China Saling Serang Tarif

LIPUTAN6.COM, JAKARTA – Kecepatan Indeks Saham Komposit (CSPI) telah menjadi zona merah dalam perdagangan hari Rabu (9.09.2025). Namun, tekanan JCI berkurang.

Mengacu pada data RTI, JCI menutup 0,47 persen menjadi 5 967,98. Indeks LQ45 meningkat 0,24 persen ke posisi 669,37. Sebagian besar cadangan referensi berubah.

Minggu ini minggu ini JCI berada di level tertinggi 6 092.41, dan level terbesar adalah 5 949.60. Hingga 307 saham dilemahkan jadi JCI. Namun, koreksi CSPI terbatas karena 298 saham telah meningkat dan 188 saham telah diam.

Frekuensi total perdagangan adalah 1094 306 kali dan volume perdagangan adalah 18,6 miliar. Biaya harian untuk transaksi saham 12,1 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada dalam 16 860. Investor asing telah kembali untuk melakukan saham yang dijual yang mencapai 1,09 triliun rp. Dengan demikian, pada tahun 2025, investor asing menjual 34,89 triliun rp.

Sektor saham berubah. Sektor penyimpanan utama turun 3,07 persen dan mencatat koreksi tertinggi. Sektor pengguna adalah 2,24 persen dan sektor energi berkurang sebesar 1,43 persen.

Selain itu, saham konsumen non -siklik melemahkan 0,25 persen, sektor real estat berkurang 0,34 persen dan saham -1,32 persen.

Selain itu, sektor industri aksi meningkat 0,75 persen. Kemudian sektor kesehatan meningkat 0,78 persen, sektor keuangan meningkat 0,40 persen, sektor infrastruktur menang 0,94 persen, dan sektor transportasi ditembakkan sebesar 0,44 persen. Suasana hati JCI

Mengutip Antara, VP Marketing, Stategy & Perencanaan Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi memperkirakan bahwa tekanan pasar masih tinggi dan juga saling menyerang antara Cina dan AS untuk tarif.

“AS yang terakhir sekali lagi berfokus pada tarif tambahan baru untuk China sebesar 50 persen. Masih takut bahwa itu masih akan meningkatkan bencana ekonomi,” katanya.

Audi melihat pasar yang telah mulai mencerminkan dampak tarif bersama AS di pasar dan, setelah menerima langkah selanjutnya dari pemerintah, menerima tarif dan mengambil langkah diplomatik melalui negosiasi.

Donald Trump di media sosialnya X, telah mengancam akan mengenakan tingkat tambahan 50 persen terhadap Cina, mulai 9 April 2025, jika Cina tidak menarik tarif 34 persen tambahan selambat -lambatnya Selatan, 8 April 2025.

Trump mengatakan semua negosiasi dengan China akan diakhiri karena negosiasi dengan negara lain akan segera dimulai.

Jika ini benar -benar dilakukan oleh Trump, itu berarti bahwa barang -barang Cina adalah subjek kecepatan impor yang sangat tinggi sebesar 104 persen.

 

 Saham yang datang dengan keuntungan yang lebih tinggi meliputi: Saham sen telah mengambil 34,88 persen saham KBLV, 34,83 ​​persen saham Sona telah mengambil, 25 persen saham reli lepas landas, 21,88 persen saham langsung terbang

  Saham yang kalah meliputi: Saham Homy menurun sebesar 15 persen saham Yupi sebesar 14,98 persen saham Ratu menurun sebesar 14,91 persen dari saham yang aman, dikurangi 14,90 persen dari film 14,8 persen, dikurangi 14,90 persen dari 14,90 persen

  Saham paling aktif berdasarkan nilainya meliputi: saham BMRI senilai 1,5 triliun saham BBRI dengan jumlah 1,3 triliun saham BBCA dengan jumlah 1,1 triliun saham BBNI senilai 329,2 miliar GOET 305,8 miliar.

  Saham berbasis frekuensi paling aktif meliputi: Saham BBRI telah berlangganan 63 596 kali saham BMRI berlangganan 45 601 kali saham BBCA berlangganan 45 354 kali pada saham MDKA berlangganan 30 079 kali lebih sedikit dari GOTO 29 Saham

Dalam kutipan Antara, Bursa Efek Regional Asia termasuk indeks Nikkay sebesar 1,298,55 poin atau 3,93 persen menjadi 31.714,03.

Then the Shanghai Index rose to 41.26 points or 1.31 percent to 3.186.81, the Quala -Lumpour Index increased by 42.97 percent or 2.97 points to 1400,59, and the time frame index was 79.39 points or 2,39 points or 2,39 points or 2,39 points or 2.39 points or 2.39

gbk99 gbk99