LIPUTAN6.com, Presiden Pt Garuda Indonesia (Persero) TB Wamildan Tsani Panjanitan, mengumumkan bahwa ia akan menambahkan armada pesawat baru. Menurut Wamildan, pada Januari 2025, akan ada dua unit armada tambahan baru dari Boeing Company. Akibatnya, armada pesawat Garud Indonesia mencapai 20 unit.
“Jadi pada bulan Januari tahun ini kami memiliki 2 pesawat booeing. Dan pada bulan Februari kami akan mengoperasikan 737 lainnya. Harapannya adalah bahwa pada tahun 2025 kami akan dapat mencapai hingga 20 pesawat secara keseluruhan,” kata media Wamildan di pintu berhenti untuk keselamatan penerbangan dan persiapan untuk Lebaran 2025 SOES SOES, 2/1024).
Dia mengatakan dia menambahkan bahwa armada ini sejalan dengan tuntutan opini publik yang berkembang untuk layanan penerbangan. Namun, dia tidak menyebutkan bahwa armada impor adalah sistem belanja atau penyewaan baru.
“Oleh karena itu, inilah alasan mengapa prioritas terpenting dari saya saat ini dan tim kami akan menambahkan kekuatan pesawat. Harapannya adalah bahwa ia akan mencakup semua rute yang ada nanti,” katanya.
Three Money, direktur PT Pelita Air Service, presiden Dendy Kurriwan, juga mengumumkan enam pesawat baru. Dandy mengatakan enam pesawat baru akan tiba tahun ini.
“Jika kita sekarang 12 pesawat. Tahun ini yakin, jadi ini bukan rencana, maka itu pasti menunggu kedatangan lagi. Jadi pada tahun 2025 kita akan mengoperasikan 18 pesawat. Sekarang kita akan terus menambahkan pesawat,” kata Dandy.
Tidak seperti Garuda Indonesia, Pelita Air memutuskan untuk membawa armada pesawat baru dari Airbus Company. Dia tidak menyebutkan alasan memilih pesawat dari Airbus.
“Jika kita semua Airbus,” kata Dandy.
Sebelumnya, Erik Tohir, menteri Bumn, meminta banyak direktur khusus seperti Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Pelita Air, Pt Angkasa Pura Indonesia (Bandara Injurney), Airnav Indonesia. Membahas ramalan pesawat di bawah Babaran 2025.
“Tentu saja, hari ini saya akan bertemu Garuda Indonesia, Citilink, Pelita, Bandara dan Airnav untuk tiga hal. Kita tahu bahwa ada banyak pesawat terbang dalam 10 hari terakhir,” kata Erik di pintu berhenti untuk keselamatan penerbangan dan persiapan untuk LeBaran 2025 BODS Mini -Mini -Mini.
Hasil pertemuan, Erik, meminta maskapai untuk mengatur ulang jam buka pesawat. Dia ingin staf terbang tetap hebat saat bekerja dengan penerbangan.
Selain itu, bandara PT Angkasa Pura Indonesia atau Inningley diminta untuk membantu mengembangkan sistem keamanan penerbangan bandara. Ini dirancang untuk menyediakan acara acara pesawat.
Erik juga meminta Penyedia Layanan Navigasi Penerbangan Indonesia yang dimiliki negara bagian (Airnav Indonesia) untuk secara aktif mengumumkan kondisi di bandara. Satu kemungkinan gangguan kelompok burung, juga dikenal sebagai burung burung.
Jurnalis: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Erick Thohir mengadakan pertemuan untuk mengembangkan Garuda Indonesia Group dan Citilink Airlines. Selanjutnya, kecelakaan pesawat terjadi di berbagai negara di berbagai negara.
“Tentu saja, hari ini saya akan bertemu Garuda, Citilink, Pelita, Bandara dan Airnav selama tiga hal. Kita tahu bahwa ada banyak tabrakan pesawat dalam 10 hari terakhir.” Erik Thohir berkata kepada kru media di pintu berhenti pada keamanan penerbangan dan persiapan Kementerian SOS SOS 2025.
Hasil pertemuan, Erik, meminta maskapai untuk mengatur ulang jam buka pesawat. Dia ingin staf terbang tetap hebat saat bekerja dengan penerbangan.
“Tentu saja, tentu saja, kami meninjau bahwa pesawat terbang yang menjadi milik masing -masing maskapai juga meninjau bahwa mereka benar -benar melindungi kami. Dan mereka juga meninjau tingkat kelelahan kru, saya pikir dia memiliki pengalaman,” katanya.
Selain itu, bandara PT Angkasa Pura Indonesia atau Inningsey telah diundang untuk mengembangkan sistem keamanan penerbangan bandara. Ini dirancang untuk menyediakan acara acara pesawat.
“Dan sebelumnya saya mengingatkan saya pada bandara, kami memastikan bahwa keamanan sama dengan beberapa bandara yang dapat didorong,” jelasnya.
Erik juga meminta Penyedia Layanan Navigasi Penerbangan Indonesia yang dimiliki negara bagian (Airnav Indonesia) untuk secara aktif mengumumkan kondisi di bandara. Satu kemungkinan gangguan kelompok burung, juga dikenal sebagai burung burung.
“Termasuk beberapa prakiraan yang mungkin, karena beberapa kecelakaan juga disebabkan oleh luar biasa (luar biasa). Ya, ada udara, burung yang memasuki mesin dibawa ke peringatan dini Airnav (peringatan dini).” dia menjelaskan.