LIPUTAN6.com, Momen Jakarta Idul Fitri adalah jumlah yang identik dan peningkatan hasil mobilitas. Dengan cara ini, kemungkinan untuk pengalihan penyakit meningkat, terutama pada anak -anak.
Beberapa penyakit yang transfernya dapat tumbuh pada waktu Idul Fitri adalah campak, cacar air dan gondok.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak Februari 2025, Indonesia mencatat total 2.873 kasus campak, sementara Thailand melaporkan 6.852 kasus, yang menjadikannya yang tertinggi di area Aase Tenggara.
Selain Asia Tenggara, penyebaran campak juga terjadi di tempat lain di dunia, seperti Taiwan dan di beberapa negara bagian Amerika Serikat, seperti Texas, California, New Mexico dan New Jersey.
Menanggapi hal ini, Satria Denta, seorang dokter anak Kurniawan, menekankan pentingnya fase konservasi awal untuk anak -anak, salah satunya divaksinasi.
“Penyakit, seperti campak, gondong, cacar air dan anjing merah, dapat terinfeksi dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius pneumonia, ensefalitis (peradangan otak) sampai mati,” kata MSD Indonesia, seorang dokter bernama Denta pada hari Senin (10/325).
“Vaksinasi adalah fase pencegahan terbaik untuk mengurangi risiko infeksi ini dan mencegah penyebaran penyakit,” tambahnya.
Selain itu, Denta menjelaskan bahwa campak, gondok dan kebencian (MMR) dan vaksin cacar air telah menjadi bagian penting dari rencana imunisasi anak di Indonesia.
Vaksinasi ini telah terbukti hingga 90 % dalam mencegah empat penyakit. Sebelumnya, dua vaksin diberikan secara terpisah. Bersama dengan pengembangan teknologi vaksin, sekarang menjadi vaksin kombinasi untuk MMRV (campak, gondong, anjing merah dan varisel) yang memungkinkan perlindungan terhadap empat suntikan. Jadi lebih praktis bagi orang tua untuk menjaga kesehatan anak -anak.
Dalam pembaruan Rencana Imunisasi Anak 2024, vaksin MMRV direkomendasikan sebagai dosis utama untuk anak -anak setidaknya 2 tahun yang belum divaksinasi oleh MR/MMR dan cacar ayam. Sebagai penambah anak -anak di bawah usia 2 yang telah menerima MR/MMR atau VARICE.
Sebagai fase persiapan untuk menjaga kesehatan anak -anak di bawah Idul Fitri, tips Denta untuk orang tua untuk menjaga anak -anak tetap sehat, terlindungi dari penyakit menular dan siap untuk kembali ke sekolah di kelas satu. Kiat -kiat ini adalah: pastikan anak Anda memiliki vaksinasi lengkap
Vaksinasi adalah perlindungan terbaik dari penyakit menular seperti campak, gondong dan cacar air.
“Pastikan anak telah menerima imunisasi sesuai dengan rencana sebelum bepergian, terutama jika mereka ingin bertemu banyak orang selama mereka kembali,” kata. Denta. Pilih barang dan lingkungan yang aman
Saat Anda mengunjungi Ontotes House atau Destinasi Turis, pilih lingkungan dengan siklus udara yang baik dan tidak terlalu padat. Penonton kamar tertutup dapat meningkatkan risiko menyebarkan penyakit. Hindari berbagi peralatan pribadi
Virus dan bakteri dapat menyebar melalui peralatan makan, minum botol atau handuk. Ajari anak -anak untuk menggunakan perangkat pribadi mereka sendiri untuk mengurangi risiko infeksi. Jaga tanda -tanda awal penyakit menular
Jika seorang anak mulai menunjukkan gejala seperti demam tinggi, ruam, batuk atau pembengkakan kelenjar, interaksi akan segera membatasi.
“Deteksi gejala sejak usia dini dan segera dokter Anda dapat membantu mencegah kondisi yang lebih serius,” kata Denta.
Tidak hanya sebelum liburan, country medis MSD Indonesia, Dr. Mellisa Handoko Wiyono juga mengingatkan orang tuanya untuk mengambil pertanian anak dalam perjalanan kembali.
“Pemantauan juga harus dilakukan setelah perjalanan, ini diperlukan untuk memastikan bahwa anak -anak tetap sehat dan bugar. Jika anak menunjukkan gejala penyakit setelah liburan, Anda harus segera menghubungi dokter Anda untuk diagnosis dan perawatan.”
“Dengan tindak lanjut yang baik -orang tua dapat memastikan bahwa anak siap untuk kembali ke sekolah di ruang yang sangat baik,” kata Mellisa.
Sebelumnya, George Stylianou, CEO MSD Indonesia, mengatakan dengan rilis video bahwa Idul Fitri adalah momen yang sempurna untuk mengumpulkan banyak keluarga di Indonesia.
Namun, ada risiko di balik persahabatan dan perjalanan kembali yang membuat penyakit mengancam kesehatan bagi anak -anak.
“Itulah sebabnya MSD berkewajiban untuk terus melatih orang Indonesia, terutama orang tua ingatan, karena waspada dan berhati -hati, sehingga Idul Fitri menjadi kenangan indah tanpa kekhawatiran,” kata George.
“Tindakan pencegahan, seperti vaksinasi, anak -anak memiliki perlindungan yang kuat, jadi kebahagiaan keluarga tidak hanya tahu pada liburan, tetapi akan terus mengurus nanti,” katanya.