Cara Minum Obat Kolesterol yang Benar Saat Puasa Ramadan, Simak Panduannya!

LIPUTAN6.com, Jakarta – Banyak orang bertanya -tanya apakah kolesterol harus berubah selama posting Ramazan? Jawabannya biasanya tidak, tetapi ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Sudah waktunya untuk minum obat kolesterol selama Ramazan Post, itu sangat tergantung pada jenis pengobatan dan kondisi kesehatan masing -masing individu. Informasi ini sangat penting bagi jutaan Muslim di Indonesia yang mengelola Post. Waktu Anda minum obat kolesterol antara Ramazan Post

Spesialis Kedokteran Internal di Rumah Sakit EMC Cikarang, DR. Angie Shaba Perma H, SP.PD menjelaskan bahwa sebagian besar obat kolesterol yang lebih besar, terutama statin, disarankan untuk diambil pada malam hari, antara jam 7 malam atau sebelum tidur. Ini karena produksi kolesterol dalam tubuh lebih aktif di malam hari, sehingga konsumsi statin lebih efisien selama ini.

Namun, jika Anda minum obat dari kelompok serat, waktu minum harus setelah memecahkan tiang. “Penyerapan serat lebih baik jika ada makanan di dalam tubuh, sehingga mengonsumsi puasa dapat meningkatkan efisiensi obat,” katanya.

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker Anda untuk memastikan waktu yang paling tepat untuk obat sesuai dengan kesehatan Anda. Jangan ragu dan berkonsultasi, terutama jika Anda memiliki penyakit bersamaan seperti diabetes atau hipertensi, sehingga pengobatan tetap aman dan efektif selama puasa. Statin direkomendasikan pada malam hari (19.00-21.00 atau pada waktu tidur). Efektif karena tubuh menghasilkan lebih banyak kolesterol di malam hari. 2. Fibritasi harus diminum setelah lampiran. Konsumsi lebih baik jika ada makanan di dalam tubuh.

Jika Anda memahami perbedaan ini, Anda dapat menyesuaikan obat kolesterol selama Ramazan untuk terus mendapatkan manfaat terbesar.

Obat kolesterol tidak hanya bekerja untuk mengurangi kolesterol buruk (LDL). Pada pasien dengan kondisi tertentu, seperti diabetes atau penyakit jantung, obat kolesterol juga membantu menstabilkan plak dalam pembuluh darah untuk mencegah stroke atau serangan jantung. Oleh karena itu, perawatan harus dilakukan secara individual sesuai dengan kondisi pasien dan secara teratur dipantau oleh dokter.

Jangan pernah membeli santai dan minum obat kolesterol tanpa resep. Penggunaan obat -obatan yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping seperti nyeri otot atau fungsi hati. Selalu berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan rekomendasi untuk perawatan yang aman dan sesuai dengan kesehatan Anda.

Pemberian obat kolesterol tidak selalu sama untuk setiap pasien. Pertimbangan berikut: Pasien dengan diabetes: risiko penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular cukup tinggi, sehingga obat kolesterol sering diberikan, meskipun kadar kolesterol tidak terlalu tinggi. Pasien dengan riwayat jantung: Kelompok statina biasanya diberikan tanpa menonton kadar kolesterol untuk mencegah pembuluh darah diblokir. Pasien Rendah -Rendah: Jika kadar LDL masih dalam batas normal, dokter mungkin tidak segera memberikan obat dan terlebih dahulu mengusulkan perubahan dalam gaya hidup yang lebih sehat. LDL sangat tinggi (> 190 mg/dL): Perawatan kolesterol biasanya digunakan lebih cepat untuk mencegah komplikasi.

Jika kadar LDL masih di bawah batas yang disarankan, pasien disarankan untuk menggunakan gaya hidup sehat, seperti menghindari lemak trans dan lemak jenuh dan olahraga teratur untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.  

Sudah waktunya untuk minum obat kolesterol saat kelaparan Ramazan, biasanya tidak jauh berbeda dari hari normal. Namun, tipe dokter yang dicerna harus dicatat sehingga keefektifannya tetap optimal. Kelompok statin harus diminum di malam hari, sedangkan fibrat dikonsumsi lebih baik setelah pengikat istirahat. Konsultasi dokter atau apoteker sangat penting untuk memastikan bahwa perawatan tetap efektif dan aman selama puasa. Ingatlah bahwa Anda selalu menggunakan gaya hidup sehat untuk mendukung perawatan dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

gbk99 gbk99