Bila Terbukti Gunakan Logo BPOM Palsu, Produsen MinyaKita Bakal Ditindak

LIPUTAN6.com, kesimpulan dari Jakarta tentang produk minyak, produksi minyak yang tidak cocok dengan jumlahnya, tertarik oleh publik. Selain jumlah yang tidak tepat, Kantor Makanan dan Narkoba (BPOM) diduga dituduh menggunakan logo pengemasan minyak melalui inspeksi Depok.

Taarurauna Crar, Kepala BPOM dan Manajer BPOM membicarakan hal ini Jika benar bahwa logo BPOM pada kemasan minyak digunakan secara ilegal, itu akan dilanjutkan.

“Awal dari kesimpulan minyak, masalah yang ditentukan oleh Kementerian Pertanian tidak sejalan dengan jumlahnya. Jika Anda menemukan logo POM yang salah, kami pasti akan bekerja,” kata Taruna selama pertemuan media di BPOM, Yakare Tengah, Jumat (3 Desember 2010).

Taruna mengatakan bahwa partainya akan menciptakan cara agar logo tidak bisa palsu.

“Sekarang, kami ingin berkembang di bawah pemimpin saya. Kami akan mengembangkan bahwa logo tidak bisa palsu. Kami pasti akan melemah. Tapi ini adalah masa depan.

Dengan cara ini, batang batang yang dibentuk batang, yang tidak memiliki tanggung jawab, tidak dapat digunakan tanpa tanggung jawab.

 

Pada saat yang sama, direktur polisi menyelidiki kejahatan kejahatan kejahatan ekonomi khusus (Typex) terus memeriksa kasus penipuan minyak yang menuduh. Kasus ini dinobatkan sebagai 11 tersangka terbaru hari ini.

Typex wadir barreeskrim polri kom Samsul Arini mengatakan bahwa 11 orang diproses di banyak orang Polandia.

“Selama penyelidikan kriminal, 11 tersangka, Banten, Gorontal dan Java East diproses,” kata Samsul Arin, Kamis (3 Desember 2012).

Kemudian, dalam hal ini, ia mengatakan bahwa ada 12 laporan yang dikelola oleh Bhayangkara Corps.

“Sampai sekarang, ada 12 laporan polisi bahwa polisi nasional sudah mengelola tujuh orang masih dalam penyelidikan,” katanya.

 

Sebelumnya, Tipidexes DIT disebut tersangka yang terlibat dalam mengurangi minyak, minyak goreng, kurang dari satu liter minyak. Satu orang dikenal karena inisial AWI.

Dir Typex Bareskrim Brigadir Jenderal Assegap mengatakan bahwa wahyu dimulai dengan Menteri Pertanian (Kementerian Pertanian) dengan Kelompok Pekerjaan Kepolisian Nasional dan Kementerian/Lembaga Lentong Agung.

Di tempat itu, mereka menemukan bahwa penjualan minyak dengan harga eceran (HET)

Sebagai bagian dari kegiatan ini, mereka juga memeriksa jumlah minyak dalam botol dan tas. Hasilnya adalah kandungan minyak hanya 700-800 mililiter, bukan satu liter atau 1.000 mililiter.

 

Dari penemuan kelompok makanan, diselidiki di tempat -tempat dan produsen yang memproduksi minyak yang ditemukan oleh pesta.

“Selain itu, pada hari Minggu, 9 Maret, kami menerima pertanyaan, yaitu Jalan Tole Iskandar, nomor 75, Cilodong, Depok City, Jawa Barat.

Sejak saat itu, akan yakin bahwa tempat itu tepat. Namun, manajer lokal mengubah perusahaannya menjadi PT Ayarasa Nabati.

“Setelah itu, tim terus melakukan kegiatan dengan mencari dan menemukan bukti bagaimana minyak diproduksi dan dokumen yang terkait dengan minyak,” jelasnya.

“Menurut hasil pencarian kejahatan, tim telah menerima fakta bahwa lokasi produksi yang terakumulasi dan minyak dalam bentuk kemasan botol dan pengemasan dan konten berbeda dari yang ditentukan pada label pengemasan,” lanjutnya.

gbk99 gbk99