rjcplp.org -Auditorium Mochtar Riady, kampus Farn UI, Depok, menjadi tempat di mana acara “Neo Historia Employment” berlangsung, yang berhasil menginspirasi sekitar dua ratus peserta. Program untuk kolaborasi antara pemuda dan sejarah Neo memiliki tema “Pembelajaran, Sejarah, Masa Depan yang Cerah”, untuk menghidupkan kembali minat historis di antara generasi muda melalui pendekatan yang menyenangkan.
Ryan Batchin, salah satu pendiri Mudabdaya, dengan Daniel Limatara, pendiri Neo Historia, membuka acara tersebut. Daniel berkata: “Sejarah ada di sekitar kita. Apa yang kita rasakan saat ini adalah hasil dari masa lalu. Kita perlu mengembalikan sejarah masyarakat, sehingga itu dipelajari lagi dan menjadi bagian penting dari kehidupan kita.”
Buka jendela bersejarah dengan petualangan naratif
JJ Rizal, seorang sejarawan di Universitas Indonesia, membuka narasi dengan mengundang semua orang untuk berpikir tentang bagaimana kaum muda, dengan antusias dan keberanian, selalu menjadi perubahan. Ahwy Karuniyado dari hipotesis media massa berlanjut dengan mengkritik kebiasaan kaum muda yang lebih suka menghabiskan waktu di jejaring sosial, daripada membaca, untuk mendukung pentingnya alfabetisasi dan empati dalam pembicaraan cyber.
Narasi berikut disampaikan oleh Leonard Alden dalam sejarah inspeksi yang membahas pentingnya toleransi dalam memahami sejarah. Leonard mengundang semua orang untuk melihat sejarah sebagai pelajaran tentang toleransi dan inklusi. Sesi di mana ia meningkatkan partisipasi aktif para peserta yang melibatkan para peserta dalam peran interaktif.
Diikuti oleh App Kambali, Presiden ASP di seluruh dunia dan pendiri komunitas sejarah, dengan penekanan pada pentingnya sejarah sebagai dasar masa depan negara. Dia mengkritik kurangnya apresiasi terhadap sejarah di Indonesia dibandingkan dengan negara -negara lain, seperti Amerika Serikat, di mana para kandidat senator harus lulus tes sejarah. ASP mengingatkan bahwa persatuan Indonesia harus dipertahankan dengan pemahaman historis. Dia juga menekankan bahwa sejarah harus diajarkan sehingga generasi muda akan mencintai dan memahami orang -orang mereka, serta pentingnya 3: sehat, antusias, dan persahabatan dalam membangun masa depan yang sukses.
Profesor Gemboel, dengan pengetahuan dan humornya yang khas, membuka ide -ide peserta tentang bagaimana sejarah mempengaruhi identitas dan kebijakan suatu wilayah.
Dia membahas konflik Palestina Israel yang berlangsung selama 4.000 tahun, menekankan bagaimana sejarah wilayah itu membentuk identitasnya dan hari ini memengaruhi politik.
Dia juga menekankan bahwa fenomena historis cenderung diulang dan pentingnya mempelajari sejarah untuk menganalisis kesalahan di masa lalu. “Itu pasti seorang profesional,” kata Profesor Gembul mengundang peserta untuk fokus pada ide -ide di balik peristiwa sejarah, bukan hanya karakter, bukan untuk mengulangi kesalahan yang sama.
Menyajikan perspektif baru tentang sejarah secara dialektik
Dalam sesi “Ruang Dialektis” yang disajikan oleh Stevie Thomas dari Mudabeardaya, dengan orang -orang dengan sumber daya Dr. Bondan Kanumoyoso dan San Tobias dari Political Smart. Pembukaan diskusi dengan diskusi terkait dengan ‘darurat yang mengungkapkan sejarah’, dan diskusi tentang topik acara G30, yang merupakan masalah terbesar dalam sejarah nasionalisme.
Bondan menekankan bahwa kita tidak hanya membatasi diskusi tentang sejarah pada satu perspektif dan narasi yang tampaknya membuat peristiwa terpenting ini, karena pada kenyataannya banyak peristiwa sejarah lainnya penting dan tidak dilupakan. Sementara itu, San Tobias telah menekankan pentingnya menghilangkan tuduhan non -basi dalam memahami sejarah, kita belajar sejarah untuk tidak terperangkap di masa lalu, tetapi agar kita dapat menghindari kesalahan yang dibuat di masa lalu di masa depan.
Bondan, topik kedua, ‘asli, indera dan relevansi’, percaya bahwa istilah ‘asli’ tidak lagi relevan, karena semua kelompok etnis di Indonesia hidup berinteraksi dan bersatu dalam identitas populasi Indonesia. San Tobias juga menambahkan bahwa istilah ‘asli’ harus digantikan oleh ‘orang Indonesia’ untuk mencerminkan identitas sesuai dengan semangat janji pemuda.
Jelajahi mitos dalam sejarah
Dalam dua sesi terakhir, peserta disajikan untuk mengeksplorasi mitos dan legenda secara inheren ke populasi Indonesia. Fajer Aditya menjelaskan tentang mitos Gunung Kemukus, yang mengatakan bagaimana mitos dapat mempengaruhi model sosial dan ekonomi masyarakat. Fajar menjelaskan bahwa meskipun itu adalah teknologi canggih, mitos seperti “pohon suci” atau “NYI Roro Kidul” memiliki dampak besar. Mitos ini juga menjadi bagian dari struktur budaya lokal. Fjar menjelaskan bahwa untuk alasan tertentu, mitos -mitos itu sengaja dipelihara, seperti alasan ekonomi, dengan menarik peziarah dan mendukung akomodasi lokal. Melalui mitos, kita dapat belajar banyak tentang model dan nilai -nilai sosial yang diadopsi oleh masyarakat.
Pertemuan itu disimpulkan oleh Hanafi Wibowo dari Neo Historia yang membahas “Geruwo: Ghost yang abadi”. Hanafi menjelaskan bagaimana Genderuwo, entitas mistis yang telah ada sejak era buddish Hindu, menjadi bagian dari budaya dan politik Indonesia. Dia menekankan bahwa entitas mistis ini memiliki bipolaritas antara kebaikan dan kejahatan, tergantung pada perspektif kita. Menurut Hanafi, penting untuk menemukan kebenaran di balik cerita mistis dan melihatnya dari sudut pandang yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap.
Dengan keberhasilan acara ini, diharapkan bahwa alasan untuk X Neo Storia dapat terus menginspirasi dan mendidik kaum muda tentang pentingnya sejarah daripada basis masa depan yang lebih baik. Identitas seorang pria yang dibungkus dengan tas di Tangerang diluncurkan oleh unit investigasi Polisi Metro Metro Kota Metro Tangerang, Polisi Metropolitan Jakarta berhasil menemukan identitas seorang pria yang dibungkus dengan tas di Jalan Daan Mogot KM. rjcplp.org.co.id 24 April 2025