Beras Impor Berkutu, Wamentan: Untuk Pakan Ternak

LIPUTAN6.com, Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Mentan) Sudaryono berjanji untuk melihat langsung pada kualitas beras yang disimpan di gudang bullog. Tes ini adalah untuk mengikuti pesan dari berbagai pihak yang telah menerima beras bullog.

“Kebetulan saya telah menjadi dewan Bulogo. Saya melihat ke sana. Kami melihat kualitas apa itu.

Seseorang yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Perum Buberog terus meningkatkan siklus dan rezim penyimpanan, sehingga hasil beras rendah di masa depan.

Pada saat yang sama, beras ditemukan di kutu dan tidak cocok untuk digunakan, Sudaryono mengatakan bahwa perlu memiliki pilihan lain.

“Pasti ada cara lain untuk memberi makan hewan atau apa pun,” katanya.

Sejauh ini, Bulmog masih mencatat tingkat beras yang telah rusak atau tidak pantas untuk digunakan. Sudaryono berharap tidak begitu banyak.

“Perhitungan kami tidak bagus. Kami melihat lagi, tetapi tidak terlalu banyak. Ya, itu tidak akan datang, yang ratusan ribu, itu tidak akan datang. Kami terlihat. Tapi itu masih bernilai uang. Jangan biarkan kalah,” kata Sudaryono.

 

Ketua Komisi Perwakilan IV IV Titiek Suharto bekerja untuk Kementerian Pertanian di Jakarta pada hari Selasa (3/2025).

“Kami pergi melalui stok bullog di Yogya, di mana kami menemukan bahwa masih ada banyak beras yang tersisa di gudang,” kata Titiek selama pertemuan.

Di istana presiden, Wamntan Sudaryonoon menghadapi Presiden Prabowo Subianto untuk melaporkan lebih banyak beras hingga April 2025, serta rencana untuk mematuhi penciptaan desa merah dan putih (Kop des).

Sudaryono mengatakan produksi padi pada April 2025 menjadi 2,8 juta ton hingga 3 juta ton. “Kami menyatakan bahwa produksi pada bulan April itu baik, apalagi, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sekitar 2,8-3 juta ton.

 

Presiden kemudian memerintahkan wakil presiden untuk mempertahankan produksi padi berlebih, dan juga mempertahankan cara yang baik dari proses panen.

“Hasil yang baik adalah panen yang baik. Hasil hasil yang bagus untuk tanaman yang bagus. Ia meminta pusat negara -negara sulit lainnya dan ada masalah dengan beras, ada Malaysia, di Filipina, serta krisis Jepang dan beras,” kata Sudaryono.

gbk99 gbk99