Lipoutan6.com, jakarta umumnya ditemukan di negara -dari -t -standing General Fuel (SPBU). Salah satunya adalah bensin gas.
Pemeliharaan BP-AKR gratis. PT pada Eska Petroindo Raya, Verana Lar telah mengkonfirmasi bahwa semua pusat pompa bensin tidak akan menjual produk mereka. Alasan akses terbatas.
“Dengan perusahaan terbatas, untuk BP terbatas, untuk pertama kalinya dalam kontak untuk gas BP,” Wanda dalam pernyataannya Jumat (1/31/2025).
Dia mengatakan BP-Akr akan segera menyesuaikan pasokan dalam beberapa gas gas yang sebelumnya tidak ada di masa lalu.
“BP-AKR siap untuk memastikan bahwa jaringan stasiun BP sekarang tersedia untuk menyesuaikan produksi produk dan pembelian produk pembelian yang tersedia,” katanya.
Canda meminta maaf kepada pelanggan yang tidak mampu membeli produk BBM BP-AKR.
“BP-AKR meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Pelanggan dapat menghubungi beberapa 0811 1990 0606,” pungkasnya. Bahan bakar khusus
Baru -baru ini dikenal di media sosial terkait kekurangan bahan bakar di pompa bensin khusus. Di antara mereka adalah pompa bensin dan gas gas BP-AKR.
Di pompa bensin, pengumuman membaca “pekerjaan terbuka dan toko”.
Sementara itu, pengurangan pasokan juga terjadi di pompa bensin BP-AKR. Beberapa pelanggan mengeluh tentang stok stok. Beberapa tempat bahkan belum mencoba antrian panjang. Insiden itu ditemukan di timur Jakarta dan Java.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menolak nilai tukar rupia untuk Indonesia untuk BBM.
Menteri Bahlil telah mengumumkan bahwa pemerintah telah memberikan tunjangan di sekitar RP. Komunitas ini digunakan untuk 87 triliun per tahun LPG 3 kilogram.
Jika tidak sepenuhnya, anggaran untuk minyak datar dan LPG akan mencapai 500 triliun rps per tahun Rp 500 triliun. Ini sangat besar sehingga biaya biaya valuta asing sangat besar sehingga mengarah pada nilai tukar rupee terhadap dolar AS.
Karena Indonesia perlu membeli sejumlah besar impor bahan bakar, mata uang asing meningkat, menghasilkan tingkat rupee.
“Ini adalah alasan untuk nilai tukar rupee. Karena permintaan Anda meningkat untuk pembelian.”
Selain itu, Bahlil mengatakan Indonesia saat ini menjalankan 6 hingga 7 juta ton LPG, ketika kebutuhan internal sekitar 1,4 juta ton.
Ini menunjukkan tanda -tanda Indonesia pada impor LPG yang mempengaruhi ekonomi nasional dalam jangka panjang.
“Kami menawarkan gas ini hingga 8 juta ton LPG. Industri internasional kami hanya 1,4 juta sehingga kami memiliki sekitar 6-7 juta ton impor,” katanya.