Bantu Ibu Melahirkan di Pesawat, Bidan Tessa Dapat Penghargaan dari Kemenkes

LIPUTAN6.

Acara yang menarik ini adalah Dr. Tessa Siswin, S.Si.T, M.Keb, Nenek yang berada di pesawat. Untuk tindakan heroiknya, Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan sebagai bentuk terima kasih atas dedikasinya. Dari kebingungan hingga tindakan cepat

Awalnya, Tessa tidak mengetahui keadaan darurat. Dia duduk di kursinya, nomor 15F, ketika dia meminta bantuan staf medis. Keingintahuan muncul ketika atmosfer memulai kerumunan di belakang pesawat.

“Saya bertanya kepada ibu saya di sebelah saya. Kenapa dia bersemangat di punggungnya? Apakah seseorang mabuk? Ibu menjawab bahwa seseorang ingin melahirkan, “kata Tessa.

Dia bangkit tanpa ragu -ragu dan siap membantu. Setelah duduk dan menonton kopernya, Tessa mendekati nyonya rumah dan mengangkat tangannya, dia berkata neneknya.

“Bagaimana kondisinya?” Dia bertanya ketika dia melihat penumpang dengan inisial Republik Slovenia, 18, dalam posisi terlentang di kursi 18.

“Amnia digulingkan,” jawabnya ke server penerbangan.

Setelah mengetahui 33 minggu, Tessa segera mengambil alih dan menuntut agar penumpang membawa para penumpang ke belakang pesawat. Dalam keadaan yang menantang, ia berhasil membantu dengan aman dengan kelahiran bocah itu.  

Di tengah stres kerja, pilot mengumumkan kelahiran bayi untuk semua penumpang. Suara kabin pilot mengguncang Tessa, meskipun dia masih harus mencoba melepaskan plasenta.

Tessa masih bertanya kepada nyonya rumah udara tentang perkiraan waktu pendaratan sehingga dapat mengelola proses pengiriman dengan baik. Pada saat itu, ibu rumah sakit hanya ditemani oleh anaknya yang tiga tahun, sementara suaminya bekerja di Malaysia. Ketika proses kelahiran selesai, bayi yang baru lahir segera dibawa oleh penumpang lain karena ibu masih pulih.

Setelah semuanya dikendalikan, Tessa, sebagai identitas profesinya, menunjukkan kartu keanggotaan dari Asosiasi Obstetika Indonesia. Dia juga menghargai peralatan medis yang tersedia di pesawat, yang benar -benar membantunya menyelesaikan keadaan darurat ini.

 

Selain acara yang luar biasa ini, Tessa adalah dosen di Ponistry of Health Polkskes Pontianak. Dia baru saja menyelesaikan program doktoralnya di University of Padjarjaran (UNPAD) menggunakan beasiswa tabung (tabung) dari Kementerian Kesehatan.

“Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih atas beasiswa yang saya terima dari pipa dari Kementerian Kesehatan, yang benar -benar membantu saya menyelesaikan pendidikan saya. Saya beruntung bahwa saya adalah salah satu penerima tabung sehingga saya dapat melanjutkan studi saya pada tingkat doktoral,” katanya.

Dia saat ini mengajar Tessa dan merupakan presiden dari 5 Lapangan di Babbiška College, Penilai Lampkes dan Manajemen Regional IBI di Provinsi Calimantan Barat. Dia berharap untuk terus berkontribusi pada dunia bidan dan melatih generasi muda untuk menjadi staf medis profesional yang berkualitas.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan untuk Sumber Daya Manusia Yuli Pharians mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan oleh Menteri Kesehatan adalah bentuk penghormatan terhadap dedikasinya.

“Kejadian ini juga merupakan bukti bahwa di tengah -tengah keadaan darurat, tenang dan keterampilan seorang profesional perawatan kesehatan, seperti Tessa, sangat penting. Semoga acara ini dapat menjadi inspirasi bagi staf perawatan kesehatan lainnya untuk menghadapi tantangan yang tidak terduga,” kata Direktur Yuli.

Kisah heroik ini adalah pengingat bahwa staf perawatan kesehatan memainkan peran penting dalam keselamatan kehidupan kapan saja, bahkan di tempat -tempat yang tidak biasa, seperti kabinet pada ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut. 

 

gbk99 gbk99