Libudon 6.com, konten Jakarta-negatif seperti perjudian online dan intimidasi sampai kekerasan seksual meningkat pada anak-anak Indonesia di tempat digital. Menteri Komunitas dan Informasi, Mutya Via, juga telah mengambil langkah -langkah kuat dengan menciptakan komite untuk memperkuat keselamatan anak -anak di bidang digital.
Grup ini kemudian merancang istilah keselamatan anak di ruang digital. Fitur ulasan adalah pembatasan usia pada anak -anak di game media sosial.
Ini bertujuan untuk melindungi anak -anak Indonesia di dunia maya. Tanpa keamanan, anak -anak dianggap sangat rentan terhadap eksploitasi dan kejahatan online.
“Kami tidak dapat membiarkan anak -anak tumbuh dalam ancaman lingkungan digital. Pemerintah akan memastikan mereka dilindungi,” kata Mutya Habit dari pernyataan resmi ComeInfo pada hari Minggu (2/2/2025).
Menurut Mutya, dunia digital akan memperkuat regulasi keselamatan anak, memperkuat aturan kelompok, meningkatkan pengawasan dan mengganggu konten berbahaya. Dalam hal itu, anak -anak Indonesia dapat menelusuri dengan aman.
Presiden Prabhovo Subiontto telah memperingatkan bahwa aturan keselamatan anak -anak di Cyberbace dapat diselesaikan selama bulan atau dua bulan ke depan.
Dalam persiapan peraturan ini, Menteri Komunikasi dan Informasi tidak bekerja sendiri, tetapi dengan kementerian dan perusahaan lainnya. Oleh Menteri Kekuasaan dan Perlindungan Anak Perempuan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama dan Menteri Kesehatan.
“Semua menteri yang terlibat memiliki sikap yang sama dengan presiden untuk mempercepat keselamatan anak -anak di dunia digital,” kata Mutya.
Dia melanjutkan, dan kelompok itu menciptakan perwakilan perwakilan pemerintah, akademisi, pelatih dan sukarelawan anak -anak.
Dikatakan bahwa aturan pengasuhan anak di dunia maya dan arah presiden secara aktif dilakukan.
Menurutnya, regulator ini tidak hanya memperkuat pengawasan anak -anak dan orang tua dan meningkatkan literasi digital, tetapi juga memastikan bahwa konten berbahaya masih lebih jauh memastikan implementasi penjahat konten dan penyebaran berbahaya.
Grup ini akan fokus pada banyak masalah, yaitu: memperkuat persyaratan dan instruksi pengawasan untuk situs digital yang menyediakan akses ke anak -anak. Ini meningkatkan literasi digital untuk anak -anak dan orang tua, sehingga risiko cyberpace dipahami dengan baik. Konten berbahaya yang mengancam keselamatan anak tegas terhadap penulis dan penyebar.
Pada tahun 2021, data organisasi statistik pusat, 89 persen anak -anak berusia 5 tahun ke atas menggunakan Internet untuk bermain media sosial.
Penggunaan internet untuk media sosial meningkatkan risiko anak -anak yang terpapar konten berbahaya. Game online, pornografi, intimidasi dunia maya, kekerasan seksual.
Untuk informasi Anda, sangat tinggi bahwa anak -anak Indonesia memiliki konten negatif di dunia online. Pusat Nasional untuk Anak -Anak Hilang dan Dieksploitasi (NCMEC) telah mencapai lebih dari 5,5 juta kasus kasus porno di Indonesia selama 4 tahun.
Angka ini adalah yang terbesar ke -4 di dunia dan berada di urutan ke -2 di wilayah ASEAN.
Kasus -kasus seperti perjudian online mendominasi keluhan yang diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi. Oleh karena itu, pemerintah memastikan bahwa anak -anak harus aman di tempat digital.