Anak Gagal SNBP? Psikolog: Orang Tua Perlu Bijak Terima Kegagalan Buah Hati

Republika.co.id, Jakarta – Mengumumkan hasil seleksi berdasarkan kinerja (SNBP) 2025 telah diumumkan, dengan hampir 600.000 siswa dekoratif yang tidak menyenangkan. Kegagalan ini sering menyebabkan kesedihan dan kekecewaan yang mendalam di kalangan siswa. 

“Anak -anak yang berpartisipasi dalam SNBP harus terbiasa bermain dan memiliki psikologi master. Tetapi psikologi master tidak hanya masalah kemenangan, tetapi juga menerima kekalahan dan kegagalan,” kata Profesor Rose ketika dia berhubungan dengan Republika.co.id.

“Jika saya orang tuamu, aku akan mempersiapkan mereka untuk menerima kegagalan, tidak semuanya diharapkan. Meskipun aku memiliki kinerja yang luar biasa, tetapi dalam hal ini, itu tidak berhasil, itu harus siap untuk berurusan dengan ini,” kata Profesor Rose. 

Dia terus meminta orang tua untuk membantu anak -anak mewujudkan potensi mereka secara umum. Ini untuk anak -anak untuk menghargai potensi mereka yang lain, kecuali aspek akademik. 

“Misalnya, anak -anak dengan keterampilan komunikasi yang baik, berkumpul bersama, anak -anak dapat bekerja dengan orang lain, hal -hal seperti itu harus dikenali oleh anak -anak. Agar anak -anak merasa bangga pada diri mereka sendiri,” kata Profesor Rose. 

Dia juga menyarankan orang tua untuk tidak menunjukkan kekecewaan atau kesedihan ketika mereka menemukan bahwa anak -anak telah gagal di SNBP. Sebaliknya, orang tua dianggap menerima kegagalan bayi dan harus mendorong anak -anak untuk memiliki pilihan berikutnya. 

“Jika Anda kecewa, orang tua secara alami kecewa, tetapi menurut saya, mereka harus memikirkan psikologi anak itu. Karena jika orang tua menunjukkan kekecewaan mereka, minta maaf untuk anak -anak mereka. Bahkan jika anak itu benar -benar membutuhkan dukungan dari orang tua di masa sulit anak,” katanya.

gbk99 gbk99