Abaikan Stigma Gemulai, Pria Juga Wajib Punya Kulit Sehat

LIPUTAN6.com, Jakarta – Saat ini, kulit tidak lagi menjadi domain wanita. Pria semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan kulit, baik untuk penampilan maupun kesehatan. Tapi stigma sebagai “teman -teman, bagaimana perawatannya datang?” Saya masih biasa mendengar. Bahkan, menurut para ahli, itu harus dilihat sebagai kebutuhan universal, bukan hanya masalah gender. Apakah pria perlu merawat kulit?

Medis dan pendiri Klinik Aestique, Dr. Marintan Sereiosfina, M. Biosmed (AAM), menjelaskan bahwa sekarang tidak ada perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita dalam hal perawatan kulit.

“Pria dan wanita ingin terlihat menarik dan percaya diri dalam situasi yang berbeda. Stigma seperti ini masih ada, tetapi seharusnya tidak menjadi penghalang,” kata wanita yang dikenal bernama Doud Pipien dalam wawancaranya dengan Health Lipuan6.com.

Menurut Pipien, jerawat atau masalah kulit lainnya dapat dialami oleh siapa saja. Oleh karena itu, perawatan kulit tidak hanya masalah penampilan, tetapi juga masalah menjaga kesehatan kulit.

Dokter Pipien juga menyoroti fenomena di mana orang -orang muda sekarang semakin merawat kulit. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya perawatan kulit meningkat, meskipun pengaruh budaya dan media masih memainkan peran penting dalam standar kecantikan di Indonesia. Pengobatan bukan tentang jenis kelamin

Perawatan kulit adalah tentang kesehatan, bukan preferensi gender. Pria dan wanita memiliki hak untuk memiliki kulit yang sehat dan terawat dengan baik. Ketika stigmatisasi mulai hilang, lebih banyak pria akan merasa nyaman merawat kulit tanpa khawatir tentang evaluasi masyarakat.

“Hari ini, tidak ada perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita dalam hal perawatan wajah,” katanya. Setiap orang ingin terlihat menarik dan percaya diri dalam situasi yang berbeda.

Pada kesempatan lain, pendiri Prive Clinic, Dr. Lady Wibowo, M.Biomed., Aam, bahwa kesehatan kulit itu penting bagi semua orang, terlepas dari seks. Perawatan kulit tidak hanya untuk penampilan, tetapi juga untuk melindungi kulit dari kerusakan karena faktor lingkungan.

“Penuaan kulit adalah salah satu tanda yang paling mudah terlihat. Jika kita ingin tetap segar dan muda, sangat disarankan untuk merawat kulit secara teratur,” Dr. Luck.

Selain itu, Dr. Luck, “mudah berhati -hati di rumah dengan perawatan kulit atau menerima perawatan khusus dari dokter.”

Dia juga menambahkan bahwa paparan sinar matahari dan polusi di negara -negara tropis bahwa Indonesia telah membuat perawatan kulit lebih relevan dan penting.

Orang -orang Indonesia biasanya mendambakan kulit putih. Namun, Dr. Pipien menekankan bahwa kulit yang sehat tidak selalu berarti kulit putih.

“Kulit yang sehat adalah kulit mengkilap dan terlihat segar, bahkan tanpa makeup. Saat hanya menggunakan tabir surya, kulitnya terlihat cerah,” katanya. 

Kulit seperti ini menunjukkan hidrasi yang baik, tekstur halus dan keseimbangan seimbang. “Sebagai dokter, tugas Anda adalah mendidik pasien agar lebih khawatir tentang kualitas kulit yang sehat daripada hanya mengejar kulit putih,” tambahnya.

Selain perawatan eksternal, penting juga bagi kesehatan kulit untuk mempertahankan diet. Ladies mengidentifikasi berbagai jenis makanan yang dapat memicu jerawat, seperti makanan gula tinggi, makanan pedas atau makanan alergen.

“Makanan dengan banyak gula dapat meningkatkan kadar gula darah, yang memicu pertumbuhan bakteri pada kulit. Demikian pula, makanan pedas yang memicu keringat berlebihan. Keringat ini dapat membawa kotoran pada pori -pori dan menyebabkan penyumbatan,” katanya.

Dia juga memperingatkan bahwa konsumsi vitamin E atau makanan berdosis tinggi yang memicu alergi dapat meningkatkan risiko peradangan dan produksi minyak yang berlebihan, yang akhirnya memicu jerawat.

Pria, jangan ragu untuk merawat kulit Anda. Ini bukan tentang mengikuti tren, tetapi mengurus aset penting yang Anda miliki: kesehatan kulit.

gbk99 gbk99