LIPUTAN6.com, Presiden Jakarta di Indonesia dari Komite Kehormatan untuk Asosiasi Dokter Paru (PDPI), Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan para peziarah yang mungkin bahwa mereka menjaga kesehatan mereka di bawah Dewan Peziarah di Tanah Kudus.
Suhu Arab Saudi ketika ziarah dapat mencapai 42 hingga 44 derajat Celcius. Suhu panas berisiko mengalami dehidrasi dan pemanasan (het stroke), terutama pada peziarah besar.
Untuk memprediksi dalam panas, peziarah Tjandra mengingatkan sejauh mungkin untuk menghindari kontak langsung dengan panas matahari dan juga minum air dalam jumlah yang tepat
Dia juga ingat bahwa potensi potensial obat -obatan yang dapat memicu dehidrasi dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter tentang cara terbaik untuk menjalani perawatan selama ziarah.
Selain Heteslag, Profesor Tjandra menekankan risiko penyakit menular lainnya, seperti sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), yang masih perlu diperhitungkan.
Dengan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Saudi -Arab, yang berisi lima rekomendasi kesehatan terpenting bagi para peziarah:
1. Cuci dengan sabun dan air atau gunakan desinfektan.
2. Tutup mulut Anda dengan tisu saat batuk dan bersin.
3. Menggunakan topeng saat memasak dan berada di kerumunan.
5. Hindari kontak dengan orang yang sakit.
5. Hindari kontak langsung dengan unta, baik pada hewan dan pasar.
Tjandra juga ingat pentingnya perlindungan diri dari gigitan nyamuk sebagai aturan pencegahan untuk penyakit seperti demam berdarah (DHF) dan Zika.
Aspek pembersihan makanan juga menjadi masalah. Peziarah diminta untuk memastikan tangan mereka bersih sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet sebelum menyiapkan makanan dan setelah menyentuh hewan itu.