LIPUTAN6.com, PhD dari Homosy Indonesia Jackarta (PPD), yang merupakan Universitas Padjadjarzan (PPD), mengambil langkah serius melawan Prashama Prashama Prashama Prashama, sebuah universitas PDD.
Setelah Polisi Java West menyatakan tersangka kekerasan seksual, KI membatalkan sertifikat pendaftaran yang terdaftar pada hari Kamis, April 1025.
Setelah jalan resmi pergi, Kiki West Java setuju dengan Kantor Kesehatan Regional.
Menurut Presiden KKI DRG. Atante Anaya, MKM Str dan SIP adalah sanksi administratif tertinggi dalam profesional medis. Dengan ini dibatalkan, Dr. Prioigga sekarang bukan legitimasi di Indonesia untuk praktik medis.
“Jadi, setelah CIP dibatalkan, itu akan tetap menjadi dokter seumur hidup,” kata Drg Arithion pada hari Jumat, 11 April 2025, yang ditulis secara tertulis.
Di masa lalu, Kernix Mafsar, anggota pejabat komisi, tidak menerima bahwa ia tidak menerima pasien.
“Gerakan ini adalah bentuk moral dari profesi medis. Kami adalah kejahatan serius terhadap kemanusiaan. Kami melakukan kekerasan seksual terhadap pasien dengan cara apa pun,” kata Mujahanan6.com.
Setelah bekerja, habitat program anestesi anestesi ditangguhkan selama sebulan di Rumah Sakit Hassan Sadikin.
Solusi sementara untuk keluarga pasien pada pertengahan -2025 adalah resolusi sementara residu kepada penduduk di rumah sakit pendidikan setelah dokter yang bukan penduduk.
“Evaluasi ini diharapkan menghasilkan sistem kontrol potensial dan etika yang lebih kuat dan lebih umum,” jelas DRG Arithion oleh peserta dalam praktik yang berspesialisasi dalam DRG.
Acara mengerikan ini adalah dari pukul 01.00 hingga 18 Maret 2025.
Dokter dalam kejahatan itu, tanpa korban bangun, dokter, bangun, takether, praktik praktik hal. Prioguna menggunakan tindakannya sebagai dokter dengan alasan pemeriksaan medis terhadap profesinya.
Tersangka, kejahatan yang mencurigakan, meramalkan bahwa PPD, tersangka kekerasan seksual. Korban, dengan mempertimbangkan investasi kriminal, dipaksa untuk kehilangan akal.
Ketika dia bangun, korban merasakan sakit di tubuhnya.
Polisi bisa mendapatkan beberapa argumen seperti sperma dan kontrasepsi untuk mendukung penyelidikan pencegahan PPD.
PPD telah mengancam 12 tahun penjara karena kekerasan keluarga pasien atas pergerakan doktoralnya.