Fakultas Kedokteran Resmi Berdiri di UIN Walisongo Semarang, Fokus Penelitian Kanker

Universitas Islam Universitas Republik Republik Islam (UIN) Universitas Republik Semarang Negara Bagian Islam (UIN) secara resmi menciptakan School of Medicine dan telah mengeluarkan dekrit oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Republik Indonesia No. 193/b/o/o/o/2025.

FK Uin Walisongo tidak hanya meletakkan dasar bagi banyak ptkins melalui program penelitian medis, tetapi juga membawa keunikan dan visi transformasi yang berbeda di sekolah kedokteran lainnya.

Program Uin Walisongo, program UIN Walisongo profesional dan profesional, akan menyoroti pendekatan pengobatan regeneratif berbasis penelitian, dan satu-satunya guru kedokteran di Indonesia yang menyediakan alat pembelajaran sel induk untuk penelitian kanker.

Ini adalah langkah strategis untuk Uin Walisongo sebagai pelopor dalam pendidikan kedokteran, tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga inovatif dan larut dalam tantangan kesehatan modern.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menyambut keberadaan FK Walisongo, bagian dari wajah baru transformasi Islam dari pendidikan tinggi Islam. Menurutnya, guru seperti ini adalah bentuk rencana cinta yang konkret, semangat pendidikan Islam saat ini.

“Kami ingin melahirkan dokter Muslim yang mencintai Tuhan dengan pengetahuan praktis, mencintai orang lain melalui layanan kemanusiaan, mencintai lingkungan melalui praktik medis yang berkelanjutan, dan mencintai negara melalui kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat,” jelas Amien.

Demikian pula, Sahiron, direktur pendidikan tinggi agama Islam, menekankan bahwa pembentukan FK Uin Walisongo telah melalui proses seleksi yang ketat terkait dengan proses persiapan darurat SDM, infrastruktur dan sistem jaminan kualitas. Dia mengatakan departemen agama terus mendorong Ptkin untuk menjadi pusat keterampilan di berbagai bidang, termasuk kesehatan.

“Kami ingin dokter dari Ptkin tidak hanya profesional, tetapi juga membawa nilai -nilai Islam dan sensitivitas sosial kepada masyarakat,” kata Sahiron.

Kepala Uin Walisongo Semarang di Nizar menekankan bahwa guru itu bertujuan untuk mencetak dokter Muslim yang kuat, religius dan sangat sensitif secara sosial. Lulusan yang diremehkan memiliki sembilan karakteristik unik sebagai “W-A-L-I-S-S-O-N-G-O”: bijak, adaptif, melek huruf, intelektual, kecanduan, patuh, patuh, pengasuhan, pola pikir pertumbuhan dan jaringan terbuka.

Profesor Nizar mengatakan: “Kami ingin membawa dokter yang secara ilmiah cerdas dan memiliki hati nurani, empati, dan pengabdian yang tinggi dalam layanan kemanusiaan. Ini bukan hanya pendidikan kedokteran, tetapi pelatihan kepribadian dan spiritualitas.”

Baca Juga: Wanita Viral di Area Masjid Nabavi Medina Popular Askar, Respons Arab Saudi

Persiapan infrastruktur adalah keuntungan lain dari Uin Walisongo. Berdasarkan bangunan guru, laboratorium medis, rumah sakit satelit, untuk mempersiapkan dengan hati -hati pembangunan rumah sakit pendidikan.

Uin Walisongo juga mempersiapkan 26 guru profesional dari langit -langit kesehatan biomedis, biomedis dan masyarakat, dan juga mengirimkan 30 dosen medis PNS dan memperoleh persetujuan.

Tidak hanya atasan di fasilitas itu, fakultas di Uin Walisongo dari sekolah kedokteran juga memiliki pendekatan unik untuk memodifikasi gaya hidup berurusan dengan diabetes, yang merupakan salah satu prioritas utama kursus.

Medical College Uin Walisongo akan dimulai tahun ini untuk menyambut 50 siswa baru untuk kandidat sekolah menengah/MA di seluruh Indonesia dengan kemauan yang kuat untuk menjadi dokter dengan integritas dan dedikasi.

gbk99 gbk99