LIPUTAN6.com, bintang opera sabun Jakarta Asmara Gen Z mengumumkan bahwa penting untuk menghentikan pelecehan kejahatan dunia maya. Sebagai contoh, Aria Mohana mengingatkan masyarakat untuk memprioritaskan empati sebelum dilemparkan ke komentar yang buruk.
Terkadang seseorang berpikir tentang intimidasi atau komentar Julida yang dulunya biasa. Faktanya, perasaan terhadap orang lain dapat terluka dan bertahun -tahun. Karena itu, edge klasik sangat penting.
“Tidak masalah kata -kata yang membuatnya mudah untuk merasa mengintimidasi,” kata bintang sabun SCTV Asmara Gen Z, Arya Mohan, SCTV di YouTube pada hari Senin (10.0/30/30).
Aqeela Caliseta melekat pada penulis Wild to Social Media. Perhatikan bahwa Indonesia memiliki hukum ITE. Selain itu, aktor menekankan pengaruh psikologis korban.
Empati harus diserahkan kepada Aria Mohan. Aqeela Calife mengatakan lebih baik daripada pembicaraan cybercrime, yang terbaik adalah menggunakan jejaring sosial untuk berbagi informasi yang valid dan informasi yang baik.
“Liar dapat dikomentari pada platform digital. Hal ini dapat menyebabkan luka. Setop menyebar di internet.
“Biarkan satu sama lain membenci, istimewa dan menakutkan. Kita harus saling mencintai, cinta dan rasa hormat,” lanjut Nicole Rossi. Fatta Syach juga mengundang masyarakat untuk memahami perasaan korban intimidasi.
Bayangkan bahwa orang -orang terdekat dengan mereka yang menjadi korban pelecehan, tentu saja, akan merasa sangat menyakitkan. Aria Mohana sendiri memilih untuk fokus pada pekerjaan dan menciptakan getaran positif dengan memotret Gen Z.
Dalam wawancara virtual baru -baru ini dengan showbiz liputan6.com, Aria Mohana mengumumkan bahwa komitmen untuk menciptakan getaran positif juga menunggu kit. Ini selalu menjaga suasana keluarga di antara para pemain.
“Asmar Gena Z Z. Z. Yah, yang paling menarik, memotret dengan tetes lain ketika kamera sedang menunggu, mendiskusikan, mendiskusikan dan membayangkan pemain,” kata Aria Mohana.