LIPUTAN6.COM, Jakakarta – Penyedia Jaringan Global dan Keamanan Endpoint, Sofos, mengungkapkan hasil penelitiannya terkait dengan ancaman Baldr, pencuri informasi yang pertama kali muncul pada Januari 2019.
Dari sebuah laporan berjudul “Baldr vs the World” sebagai Tekno Liputan6.com, Selasa (09/10/2019), Sofoslabs memberikan gambaran yang lebih dalam tentang popularitas perangkat lunak berbahaya dan fitur -fitur dari “rantai pembunuh” yang unik.
Studi ini juga mengungkapkan bagaimana Baldr bekerja secara internal, termasuk perilaku kejahatan dunia maya dan sebagai keputusan yang salah ketika transaksi memiliki potensi untuk menghilangkan data sekaligus dari jaringan Juni lalu.
Menurut Sofoslabbs, orang -orang yang mengembangkan BALDR telah berhasil menjual malware kepada pemula para penjahat komputer di jaringan yang dalam.
Setelah itu, para pemain komputer mengarahkan korban terpenting. Sejak itu, Baldr memiliki pemain yang terinfeksi secara agresif dan serangan itu akhirnya menyebar dan mencakup semua pengguna komputer.
Seperti banyak jenis malware lainnya, Baldr menggunakan fragmen kode yang dipinjam dari kelompok kelompok berbahaya lainnya. Tetapi kinerjanya lebih ekstrem, karena Baldr terdiri dari kode yang disalin dari sejumlah besar malware lainnya, menjadikannya kode yang mirip dengan Monster Frankenstein.
Salah satu alasan mengapa pengguna komputer harus menyadari BALDR adalah bahwa perangkat lunak berbahaya ini dapat dengan cepat mencuri berbagai informasi dari korban mereka, termasuk kata sandi yang disimpan, data yang disimpan, file konfigurasi, cookie, dan file lain dari berbagai aplikasi.
Sofoslabs juga memantau infeksi yang diproduksi oleh Baldr di seluruh dunia. Negara -negara yang terinfeksi meliputi: Indonesia (lebih dari 21%populasi korban) di Amerika Serikat (10,52%) Brasil (14,14%) Rusia (13,68%) India (8,77%)
Untuk melindungi dari Baldr, pengguna komputer harus mengetahui iklan dan video palsu secara online yang menjanjikan banyak hal. Jika konten terlihat terlalu “bagus”, itu bisa Baldr.
Oleh karena itu, selalu gunakan metode dasar keamanan komputer kapan saja di semua perangkat. Untuk masalah bisnis, solusi keamanan perusahaan yang mendeteksi malware juga dapat menggunakan Sophos Intercept X, yang melindungi terhadap ransomware.
Sofos Home juga ideal untuk pemindaian game dan komputer keluarga untuk mendeteksi Baldr dan malware lainnya.
Akhirnya, semua pengguna komputer harus pintar saat menggunakan kata sandi, yang harus secara teratur menggunakan dan mengubah kata sandi dengan huruf atau nomor yang kompleks.
Juga, gunakan kata sandi langka untuk bank dan rekening keuangan lainnya secara online, serta rekening beaching dari kegiatan mencurigakan yang secara teratur dapat membantu dalam memberikan serangan cyber.
(ISK/YSL)