LIPUTAN6.com, Jakarta Sterm of State -Hown Enterprises (BUMM) Erick Thohir akan mengubah banyak aturan untuk bisnis di negara bagian. Aturan tentang efektivitas perusahaan, terutama yang terkait dengan efektivitas perusahaan.
Erick belum menentukan jumlah aturan yang akan berubah. Namun, proses peninjauan akan dimulai pada April 2025, setelah liburan Lebaran 2025.
“Kemudian, Tuhan akan memodifikasi beberapa peraturan yang dapat mempromosikan efisiensi yang lebih dalam setelah April dan rebaran liburan ini,” kata Eric Jerola Van Carno di Jakarta pada hari Kamis (27/2025).
Dia memberinya sinyal untuk mengubah aturan untuk meningkatkan kinerja Bumn. Ini juga merupakan bagian dari perpindahan penghapusan untuk manajemen SOE di Organisasi Manajemen Investasi Nusantara Anagata (dan antara).
Eric berkontribusi pada efektivitas kinerja BUMN dan efektivitas investasi yang dikelola serta ekonomi nasional.
“Karena kinerja Bumn sendiri, dia tentu saja termasuk di antara orang -orang dari orang -orang yang fokus pada investasi hari ini,” katanya.
“Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh sejauh ini,” tambah Eric. Kementerian Kementerian Jabat
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Erick Thohir membuka suara yang terkait dengan revisi komposisi bank -bank negara. Dia mengatakan bahwa Asosiasi Perbankan Negara (Himbara) memiliki tujuan yang signifikan dalam menunjuk kementerian dan organisasi.
Eric mengatakan Presiden Prabobo Subanto meminta bank untuk diterapkan secara transparan dan profesional. Dia mendukung perwakilan dari Kementerian Bank Negara sebagai cara menjaga harmoni dengan program pemerintah.
“Kemarin, menteri (menteri) yang menyaksikan komposisi pemegang saham Himbara pulang ke Bumn 2025 kemarin di Jerola van Karno di Jakarta (27/27/2025), kata Eric.
“Ini tidak lebih dari memastikan sinergi program pemerintah, tetapi transparansi publik masih terjadi secara fisik,” tambahnya.
Dia mengatakan perwakilan pemerintah disesuaikan dengan fokus bank bank. Misalnya, Komisaris Bri bertemu oleh perwakilan dari Kementerian UMKM. Demikian pula, ia adalah juru bicara Kementerian Perumahan dan Rekonsiliasi (PKP) yang menjabat sebagai Komisaris BTN.
“Kemarin, saya melihat bahwa Bri memiliki perwakilan dari Kementerian UMKM, misalnya, maka kita tahu dari BTN bahwa ada perwakilan dari Kementerian Perumahan.
Sejauh beberapa kementerian yang bersangkutan, bank yang dimiliki negara bagian adalah:
– Wakil Menteri Umkum Helvi Uni Moraza menjadi Wakil Menteri Area Rekonsiliasi Perumahan dan Faro Hamza menjadi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung. Bumn, tedi bharata menjadi kepala komisaris presiden BNI
Sebelumnya, Departemen Layanan Keuangan (OJK) menyambut inisiatif pemerintah untuk meluncurkan Layanan Manajemen Investasi Nusantara Nusantara (BPI dan Antara), yang bertujuan untuk memberikan dukungan yang lebih lengkap untuk manajemen bisnis (BUMM) yang dimiliki negara bagian.
Ini termasuk bank pemerintah seperti Bank Mandiri, Bank Rakiyat Indonesia (BRI) dan Bank Negaline Donesia (BNI).
Pemimpin OJK Banking Dian Ediana Rae mengatakan OJK akan terus meningkatkan jumlah tiga bank Bumn setelah dimulainya BPI dan Antara.
Menurutnya, pengawasan diterapkan untuk memastikan bahwa manajemen bank negara terus mempertahankan tata kelola yang baik (tata kelola yang baik), hati -hati (hati -hati) dan prinsip -prinsip manajemen risiko yang tepat. Semua langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas dalam sistem keuangan nasional.
Tiga negara milik bank saat ini berada di bawah kendali BPI, dengan kinerja yang konstan sementara itu. Ini dapat dibuktikan dari pengembangan, laba bersih dan kredit modal -bagian ketiga yang memiliki tren positif.
“Tiga bank yang dimiliki negara bagian yang didirikan oleh BPI dan telah membayar dengan baik selama periode ini dan telah berkontribusi positif bagi perekonomian, katanya dalam tanggapan tertulis pada hari Kamis (27/2025).
Sejak itu, sehubungan dengan kualitas aset, ia juga mempertahankan modal yang kuat dan likuiditas yang cukup. Oleh karena itu, kinerja dan prospek dasar keberlanjutan diharapkan dipertahankan dengan baik.
“Merefleksikan peningkatan modal pihak ketiga, mencerminkan peningkatan modal modal, laba bersih dan kredit kualitas murni dengan aset bank yang diawetkan, dana yang kuat dan likuiditas yang tepat, sehingga mereka dapat berhasil mempertahankan kinerja di masa depan dan fondasi yang sehat.”