JAKARTA, rjcplp.org – Mulai 1 Januari 2025, pemerintah Vietnam secara resmi memberlakukan peningkatan pelanggaran lalu lintas yang signifikan berdasarkan peraturan pemerintah no. 168 / nd -cp.
Menurut VN Economy Page, pada hari Selasa, 7 Januari 2025, kebijakan ini bertujuan untuk memulihkan tatanan lalu lintas, khususnya di kota -kota besar yang sering menghadapi masalah kecelakaan dan kemacetan, yang semakin membahayakan keselamatan publik.
Menurut peraturan terbaru, sejumlah pelanggaran akan mengalami denda yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Misalnya, pengangkutan barang tanpa tautan yang aman akan dikenakan denda 18 hingga 20 juta VND, setara dengan sekitar Rp.
Selain itu, tindakan membuka atau meninggalkan pembukaan pintu mobil yang berbahaya juga akan mengalami denda 22 juta VND atau sekitar 13 juta rps.
Pelanggaran yang melibatkan kandungan alkoholik 0,25 hingga 0,4 mg per liter pernapasan atau 50 hingga 80 mg per 100 mL darah akan mengalami denda 20 juta VND, terhadap 18 juta VND.
Di jalan tol, pelanggaran seperti transmisi manajemen (U -Tower), mengemudi melawan arus, ke belakang atau penggunaan sepeda motor akan dihukum denda dua hingga tiga kali lebih tinggi dari aturan sebelumnya.
Pelanggaran berat lainnya, seperti kecepatan, operasi liar atau mengemudi di kaki, akan dikenakan denda hingga 50 juta VND, setara dengan sekitar Rp31 juta.
Pengendara sepeda motor juga tidak lolos dari perhatian. Denda lampu lalu lintas meningkat dari 1 menjadi 6 juta VND atau sekitar Rp3,7 juta.
Mengatasi batas kecepatan lebih dari 20 km / jam akan dikenakan denda 8 juta VND, dibandingkan dengan 5 juta VND. Sementara itu, mengemudi melawan arus di satu jalan akan dikenakan denda 6 juta VND, tiga kali aturan sebelumnya.
Data menunjukkan bahwa selama 11 bulan pertama tahun 2024, ada 21.691 kecelakaan lalu lintas di seluruh negeri, yang menewaskan 10.026 orang dan 16.103 orang yang terluka.
Dibandingkan dengan periode 2023 yang sama, jumlah kecelakaan meningkat sebesar 5,67%, tetapi jumlah kematian menurun sebesar 7,89%. Sayangnya, jumlah korban yang terluka meningkat sebesar 13,43%.
Pemerintah berharap bahwa, dengan pengumuman peraturan ini, publik akan lebih sadar akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas saling keamanan.
Peningkatan denda yang signifikan harus memberikan efek pencegahan, sehingga jumlah kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas dapat dikurangi secara signifikan. Dengan demikian, Anda dapat membuat lingkungan jalan yang paling aman dan lebih aman untuk semua pengguna jalan. Sekali lagi dengan perut kosong, polisi membuat tiket Syariah, yang seharusnya memberikan pendekatan yang lebih humanis terhadap para penjahat lalu lintas. rjcplp.org.co.id 3 Maret 2025