LIPUTAN6.com, IACARTA sulit untuk membedakan gejala metapneumovirus manusia (HMPV) dengan infeksi virus lainnya, seperti flu atau covid-19, yang menyerang jejak pernapasan.
“Gejala HMPV lebih atau kurang sama dengan virus flu lainnya, demam yang paling dominan, nyeri tubuh, batuk dingin. Begitu dalam kondisi serius, disertai dengan kurangnya pernapasan,” kata seorang spesialis paru -paru dan pernapasan, Nurvidya Rachma Dewi.
Selain itu, tidak ada pengobatan khusus untuk HMPV. Dengan demikian, dokter akan mencoba mengurangi gejala berdasarkan keluhan.
“Dengan demikian dokter akan menangani gejalanya. Misalnya, obat untuk mengurangi batuk, mengurangi demam,” kata Nurvidya dalam sebuah wawancara online pada hari Senin, 13 Januari 2025.
Biasanya, gejala HMPV yang sangat dirasakan adalah 3-5 hari pertama. Namun, jika sistem kekebalan tubuhnya baik, itu bisa disembuhkan sendirian.
“HMPV sebagai infeksi virus, diri Anda (itu dapat disembuhkan dengan sendirinya), selama sistem kekebalan tubuh menyembuhkan dirinya sendiri,” kata wanita yang berlatih setiap hari di Pondok Indah – Pondok Indah.
“Dalam 5-7 hari, keluhan akan secara bertahap pulih,” kata Nurvidya lagi.
Namun, seseorang mungkin mengalami kasus serius karena HMPV biasanya pada orang dengan komunitas. Di mana mereka memiliki penyakit lain seperti diabetes, penyakit paru obstruktif kronis (EPOC) dan immunocompromis (suatu kondisi seseorang yang memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh).
Mengingat penularan yang cepat, wanita yang berlatih di Pondok Indah – Rumah Sakit Pondok Indah mengingatkan anggota keluarga lain untuk meningkatkan resistensi.
Cara meningkatkan resistensi dengan mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, tidur yang cukup, gaya hidup bersih dan sehat, seperti pencucian yang rajin. Maka latihan fisik penting untuk meningkatkan resistensi.
“Dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, ada virus atau bakteri, itu tidak masalah,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, meminta publik untuk tetap tenang pada virus metapneumovirus manusia (HMPV). Dari data yang dimilikinya, ini menunjukkan bahwa HMPV hampir tidak menyebabkan kematian.
“HMPV hampir tidak menyebabkan kematian. Saya telah memeriksa data terbaru dan semua orang menunjukkan bahwa pasien 100 persen di rumah,” kata Menteri Kesehatan Budi.
Adapun pertumbuhan kasus pernapasan di Tiongkok, Budi mengatakan peningkatan kasus umum pada bulan Desember hingga Januari. Hal yang sama terlihat di negara -negara dengan empat musim
Kantor Kesehatan Iacarta (Dinks) menemukan bahwa ada ratusan kasus infeksi pernapasan akut (ARI) yang disebabkan oleh virus metapneumovirus manusia (HMPV) di Iacarta sejak 2023. Hingga 79 kasus ARI, karena HMPV ditemukan di Iacarta untuk 2025.
“Ada 214 kasus ARI karena HMPV yang meluas di daerah Iacarta, dengan rincian 13 kasus pada tahun 2023, 121 kasus pada tahun 2024 dan 79 kasus pada tahun 2025,” kata Kepala Kesehatan Iacarta Ani Ruspitawati
Namun, menurut Ani, Ari karena HMPV diperlakukan dengan baik. Namun, ANI masih mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan menjaga kesehatan.