IHSG Melemah, OJK: Fundamental Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

Republic.co.id, Jakarta – Harga indeks (CSPI) telah melemah hampir 5 persen dari pelantikan Badan Manajemen Investasi Anagata Nusantara (BPI dan Antara) pada hari Senin (24/2/2025). Penolakan ini telah membawa kekhawatiran investor tentang potensi aliran modal asing dari Indonesia.  

Namun, Otoritas Jasa Keuangan (LSM) menekankan bahwa kondisi ekonomi Indonesia tetap kuat dalam dinamika pasar global. Pemimpin modal, keuangan, turunan dan pertukaran karbon OJK (di PMDK), Inaran Djajadi menekankan bahwa pelemahan jangka pendek tidak mencerminkan dasar ekonomi saat ini.  

“Kami memahami bahwa aliran modal asing atau masuk atau di luar negeri adalah bagian dari pasar keuangan global yang dinamis. Namun, saya ingin menekankan bahwa dasar -dasar ekonomi Indonesia tetap stabil, didukung oleh konsumsi domestik yang kuat, stabilitas sektor keuangan, dan kebijakan dan regulator proaktif pemerintah,” kata Inarno dalam tanggapan tertulis (8/202). 

LSM, bersama dengan Kementerian Keuangan, Indonesia Bank dan Deposit Asuransi (LPS), telah menyiapkan pendekatan untuk menjaga stabilitas pasar dan menarik investasi jangka panjang. Langkah -langkah ini termasuk meningkatkan likuiditas di pasar, memperkuat manajemen perusahaan, meningkatkan transparansi dan mempromosikan pasar modal Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik -kractif.  

Menurut Inarnit, ketidakmampuan dalam jangka pendek tidak dapat dihindari. Namun, ia optimis bahwa Indonesia tetap menjadi pilihan yang menarik bagi investor, domestik dan asing.  

“Meskipun ketidakstabilan jangka pendek tidak dapat dihindari, kami akan tetap optimis bahwa Indonesia akan terus menjadi tujuan investasi yang menarik yang menarik bagi investor domestik dan asing. Ini mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat, reformasi struktural dan berbagai janji investasi,” jelasnya.  

OJK mengklaim bahwa fokus utama dari fokus saat ini adalah untuk menjaga stabilitas pasar, meningkatkan kepercayaan investor dan memastikan pengembangan pasar modal yang berkelanjutan. Dalam politik yang tepat, Indonesia diyakini tetap tertarik pada investasi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

 

gbk99 gbk99