Menaker : Penting Pengemudi dan Kurir Online Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

LIPUTAN6.com, Menteri Kerja Kerja Yakarta (Menaker) Yassieri mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjamin perlindungan semua Jaminan Sosial Populer Indonesia, termasuk pengemudi dan kurir online.

Komitmen ini diimplementasikan dalam salah satunya, khususnya memperhatikan karyawan sektor tidak resmi, termasuk pengemudi dan kurir online.

“Adalah penting bahwa pengemudi dan kurir online menjadi peserta dalam jaminan sosial, karena risiko kecelakaan bekerja, khususnya dua kendaraan roda, sangat tinggi,” kata Yassierli, yang membuka diskusi tentang subjek “quo vadis online, status” dan “masa depan”.

Yassieri menjelaskan bahwa jika pengemudi dan kurir online mengalami kecelakaan, maka semua biaya rumah sakit di rumah sakit, setelah mencapai puluhan juta, adalah beban pengemudi dan kurir online.

Tetapi jika ia telah menjadi peserta di Jamsostek, pengemudi dan kurir online akan mendapat manfaat dari kinerja asuransi untuk kecelakaan kerja (UKK) (UKK)

“Kami percaya bahwa jaminan sosial untuk pengemudi dan kurir online adalah salah satu dasar penting dari negara kesehatan. Untuk alasan ini, kami akan terus mengeksplorasi kemampuan untuk menggunakan program jaminan sosial melalui penggunaan ruangan sehingga staf platform menerima hak -hak fundamental mereka seperti karyawan resmi lainnya,” katanya.

Menurut perintah Presiden Prabow Subian, keadilan sosial dan gerilyawan gerilyawan sebagai prioritas utama pemerintah. Langkah khusus dimulai dengan cuti bonus (BHR) terhadap hidung hidung 1416H, sehingga memancarkan angka jika m/3/hk.04.00/iii/2025.

“Yang paling penting adalah bahwa saudara -saudara kita (pengemudi dan kurir online) mendapatkan kepastian di bidang Jaminan Sosial. Data Jamsostek saat ini diarsipkan hanya untuk 250.000 pengemudi Ojol. Kami ingin dapat menghormati kekuatan setiap warga negara yang berwenang untuk Jaminan Sosial. Mereka harus dirumuskan,” katanya.

Pada kesempatan ini, Yassieri memiliki kesempatan untuk memberikan bantuan kepada secara simbolis tiga pewaris kompensasi kematian Helmiyati pada 42 juta rps.

 

Meskipun Anggor Eko Cahyon, CEO BP Jamsostek, mengungkapkan bahwa pada sekitar 2 juta pengemudi online di Indonesia, hanya 250.000 pengemudi yang dilindungi oleh Jamsa. Artinya, masih ada 1,7 juta pengemudi OJOL yang tidak melindungi karena risiko kerja.

“Bahkan jika kita tahu, tingkat aliran aliran cukup tinggi. Mereka bisa kehilangan pendapatan harian, biaya rumah sakit, risiko kecacatan atau kematian, yang mempengaruhi masa depan kesejahteraan keluarganya,” katanya.

gbk99 gbk99