DECOK – termasuk tim yang mengelola tanah Dampak Sosial (PDSK) untuk pengembangan Universitas Indonesia Indonesia (UII), dibuka kembali pada hari Sabtu di bulan Mei evaluasi aset sipil di tanah yang diverifikasi atas nama Kementerian Agama 18, 2024 .
Kerjasama dengan Layanan Revisi Publik (KJPP), sebuah tim yang mencakup TNI-Polri, Satpol PP, Distrik, Keluran, UII dan Kementerian Agama ke stadion untuk mengevaluasi 236 tanah dari 193 penduduk. Proses evaluasi yang direncanakan memakan waktu 4 hari dari 18-21 pada Mei 2024.
Tim hukum Misrad mengatakan, dan menunjukkan keberhasilan kompensasi masa lalu, menilai saat ini sebuah program yang menunggu penduduk di mana evaluasi, penduduk yang masih menerima tanah, pasti akan menerima kompensasi.
“Sebagai hasil dari penilaian ini, bahkan ada sejumlah pertanyaan dari populasi yang menerima uang, menawarkan suku cadang kami sebulan setelah pesanan dari tim Java yang terlampir untuk kompensasi,” katanya. Misrad di Universitas UII.
KJPP menemani tim untuk melakukan evaluasi yang cermat, dimulai dengan konstruksi, penilaian tanaman, untuk peluang bisnis yang mencakup nilai kegiatan bisnis yang dilakukan di Bumi melalui wawancara langsung dengan pemilik bisnis.
Misrad menyarankan penduduk di bidang ini, terutama mereka yang belum mendaftar untuk mendaftar segera karena mereka mendekati tenggat waktu. Ini akan mencegah asetnya, yang tidak diukur oleh tim KJPP.
“Banding kami mengharapkan penduduk, terutama mereka yang tidak terdaftar, segera terdaftar karena pendaftaran ini akan ditutup pada 10 Juni, di tempat kedua untuk populasi, tolong, jika ada KJPP yang dinilai dievaluasi, tidak lebih lambat setelah transformasi atau tidak pergi , jadi cobalah untuk berada di daerah selama evaluasi dan tidak mewakili orang lain, ”pungkasnya,” pungkasnya
Selamat datang di Perang! Kisah konflik Kopassus vs Mariňák dalam ketegangan Jakart meningkat ketika Kopassus (RPKAD) dan Marinir (KKO) hampir bertabrakan di Jakarta 1964. Berkat Benny Moerdani, konflik itu bisa berubah sebelum menjadi tragedi. rjcplp.org.co.id 22 Februari 2025