Indonesia Punya Jurus Jitu Lawan Pemanasan Global

Jakarta, rjcplp.org-The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) melaporkan bahwa suhu bumi naik menjadi 1 derajat Celcius pada 2017, dibandingkan dengan periode industri (periode 1750-1850). Jika tidak diperiksa, peningkatan suhu bumi akan menjadi 1,5 derajat Celcius antara 2030 dan 2052. Untuk mempertahankan peningkatan suhu rata -rata bumi tetap di bawah 1,5 derajat Celcius, ini adalah cara untuk menekan produksi emisi gas rumah kaca (GRK). Secara umum, dekarbonisasi adalah proses mengurangi atau menghilangkan emisi gas rumah kaca (GRK) dan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mendukung karbon, termasuk beralih dari bahan bakar fosil ke bahan bakar rendah karbon, terbarukan dan berkelanjutan. Seperti yang dilakukan oleh PTPN III (PERSO), PT Perkebunan Nusantara IV Palmco, yang menggunakan teknologi terbarukan, seperti mengelola pembangkit listrik biogas atau Mervau Pagar PltBG di Deli Serdang, Sumatra utara, sebagai kewajiban untuk mengelola sumber daya alam yang bertanggung jawab (SDA). Seperti diketahui, metana adalah gas yang diproduksi dalam menghilangkan limbah organik, salah satunya berasal dari limbah cairan yang jatuh minyak. Langkah ini dihargai oleh Menteri Lingkungan dan Kepala Badan Kontrol Lingkungan, Hanif Faisol Nurofiq, karena mendukung Program Dcarbonisasi Nasional. TCO2EQ Emisi Gas Greenhouse (BKG). Jumlah ini akan ditekan oleh pemerintah. Selain menekan dampak emisi BKG, penurunan turun 16,8 MWh. Jumlah ini sama dengan omset ekstra RP17,6 miliar dan pengurangan emisi GHK 54 ribu TCO2EQ. “Kami melihat bahwa pengelolaan limbah bukan hanya kewajiban, tetapi juga kesempatan yang bagus untuk berinovasi dan mendukung keterbatasan perubahan iklim,” kata Jatmiko. Saat ini, Pltbg Pagar Merbau telah menjadi salah satu dari sejumlah proyek terkemuka PTPN IV Palmco untuk mendukung upaya bonisasi dekorasi. Prosesnya, pagar Merbau PLTBG, menggunakan biogas dari Pome untuk menghasilkan listrik terbarukan. Karena fasilitas ini, bisnis tidak bisa hanya mengurangi emisi metana yang terbuang di atmosfer. Tetapi juga menghasilkan energi yang bermanfaat bagi komunitas di sekitarnya. Dengan teknologi metana, Merbau Pagar PLTBG berhasil menangkap dan memproses gas metana dari minyak yang sebelumnya dilepaskan ke udara. Komunitas metana kolektif kemudian digunakan untuk menghasilkan energi listrik yang kemudian tersebar di jaringan listrik. Dia menjelaskan. Via E-Fuels mengembangkan pertamina nre solusi inovatif untuk sektor transportasi pertamina dalam energi MGH Energi Prancis, di mana terobosan pengembangan bahan bakar elektronik, yaitu bahan bakar dari sumber energi terbarukan, memeriksa. rjcplp.org.co.id 4 Juni 2025

gbk99 gbk99