LIPUTAN6.com, Jakarta – Inflasi jatuh pada Januari 2025 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berdasarkan data agensi BPS pusat), Januari 2025 dicatat oleh de -deity 0,76% (MTM). Deflasi disebabkan oleh kelompok harga yang dikelola, yang berkontribusi terutama pada barang tarif listrik.
Direktur Eksekutif Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menjelaskan bahwa deflasi yang dicetak pada Januari 2025 adalah hasil dari konsistensi kebijakan moneter dan kedekatan sinergi manajemen inflasi antara Indonesia dan pemerintah (pusat dan regional) dalam tim manajemen pusat dan regional (TPIP) dalam perolehan nasional.
“Di masa depan, Bank Indonesia percaya bahwa inflasi akan terus dikendalikan pada tahun 2025 ke kisaran target 2,5 ± 1%,” jelasnya dalam pernyataan tertulis pada hari Selasa (2 22.2025).
Inflasi nuklir dipertahankan rendah. Inflasi nuklir dicatat pada Januari 2025 pada 0,30% (MTM), yang merupakan peningkatan implementasi pada bulan sebelumnya 0,17% (MTM). Peningkatan harga barang -barang dunia dan formula musiman dipengaruhi oleh pengembangan inflasi dasar pada awal tahun, di tengah -tengah harapan inflasi.
Inflasi nuklir dilakukan pada Januari 2025 terutama dengan inflasi barang minyak goreng, perhiasan emas dan biaya rumah sewa. Setiap tahun, inflasi nuklir dicatat pada Januari 2025 menjadi 2,36% (YOY), yang merupakan peningkatan implementasi bulan sebelumnya sebesar 2,26% (YOY).
Inflasi yang dapat dipertukarkan dari kelompok makanan meningkat. Kelompok makanan yang mudah menguap dalam teluk inflasi makanan yang mudah menguap yang dicatat terutama disumbangkan oleh berbagai cabai dan ayam.
Dampak cuaca meningkatkan inflasi VF dengan curah hujan yang tinggi di banyak pusat produksi utama yang mempengaruhi produksi berbagai barang cabai dan meningkatkan biaya produksi dan benih untuk barang -barang ayam yang bersih.
Kelompok makanan tahunan yang dapat diganti mencatat inflasi 3,07% (YOY), yang merupakan peningkatan implementasi sebesar 0,12% (YOY) pada bulan sebelumnya. Di masa depan, inflasi makanan yang mudah menguap diperkirakan akan terus dikendalikan oleh sinergi sempit Bank Indonesia dengan TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.
Kelompok harga yang benar mencatat pemecatan. Kelompok harga yang dikelola pada Januari 2025 mencatat uncharger 7,38% (MTM), yang menurun dari bulan sebelumnya yang dicatat oleh inflasi 0,03% (MTM).
Deflasi kelompok harga yang dikelola berkontribusi khususnya untuk tarif listrik sesuai dengan implementasi 50% dari kebijakan tarif listrik untuk pelanggan rumah domestik yang dipasang hingga 2.200 daya VA dan normalisasi laju fase retroaktif -fase NATARA setelah laju transport fase setelah -hbkN.
Deflasi kelompok harga yang dikelola menjadi 6,41% (YOY) dicatat setiap tahun, yang dikurangi dari bulan sebelumnya, yang mencatat inflasi 0,56% (YOY).