Jakarta – Sepertinya Indonesia juga mengintensifkan situasi sebagai pusat investasi utama (EV).
Beberapa waktu yang lalu, Menteri Investasi dan Pengembalian / Kepala BKPM Rosan Perkasani baru -baru ini selesai bepergian ke pekerjaan Cina untuk bertemu tiga EV untuk bertemu dengan Cina yang baru.
Tujuannya adalah untuk menolak investasi di mana ia terus menerus, mendukung percepatan investasi dan membantu rencana investasi jangka panjang untuk Indonesia.
“Sebagai pesan Presiden Profobo harus selalu memprioritaskan investor di Indonesia,” kata Mec Rosan.
1. BYD: Pabrik terbesar kendaraan Asia akan segera berfungsi
Pertemuan dengan Bobyd berfokus pada percepatan pembangunan mobil listrik hitam di Sgwang, -java Barat. Rosan MEC memberi tahu investasi BYD di Indonesia dan menekankan komitmen pemerintah untuk mendukung persidangan.
“Investasi ini sesuai dengan kebijakan pemerintah pemerintah untuk mencapai tujuan mengurangi kekurangan karbon pada tahun 2060,” kata Mec Rosan.
Bombisia bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 150.000 unit per tahun dan mengembangkan pusat baterai dan kendaraan listrik bawaan (Phlem). Kapasitas produksi diperkirakan akan memakan waktu hingga 18.814 orang.
“Konstruksi BYD Bydones akan menjadi satu instan,” kata Li Xeliance, Direktur Bid Asia-Pasifik. “Konstruksi tujuan pabrik dan komersial mengacu pada awal 2026.”
2 ..
CNNR berinvestasi pada beberapa proyek di industri aluminium di industri pemrosesan bijih nikel di Indonesia dengan berinvestasi secara total termasuk 6.613 karyawan.
“Indonesia adalah tempat terbaik untuk meningkatkan pasokan penyediaan internasional,” Denng Weaming, ketua CGR Lanjutan.
3 .. Catl: Investasi besar Baterai EV gratis
Grup CATL dengan Konsorsium CBL (CATL, Brunp dan Nelydind) bekerja dengan Bund (Antam dan IBC) untuk membuat proyek baterai di East Halmahera, Maluku Utara. Total investasi proyek ini diharapkan mencapai $ 6 atau sama dengan Rp96 triliun.
La Changdong, pendiri dan CEO Brupi, mengatakan dia tertarik untuk mengembangkan industri pembaruan baterai yang mengkonfirmasi sumber daya mineral yang penting bahwa baterai akan dapat mempertahankan teknologi hijau.
Indonesia sedang dalam perjalanan ke EV Industrial EV yang berkilauan, CNGR dan CATL menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang yang baik untuk menjadi pusat EV internasional. Pemerintah Indonesia mendukung pertumbuhan aktif industri dengan berbagai insiden dan kebijakan, seperti:
– Pembebasan dari pajak pertambahan nilai (jumlah jumlah) kendaraan listrik.
– Pengurangan PKB (pajak dalam kendaraan bermotor) dan BBNKB (kendaraan mobil listrik.
– Pengembangan SPK
– Downtstream Industri Nikel untuk mendukung produksi baterai.
Data dan tebakan: – Kendaraan listrik Indonesia diperkirakan akan mencapai 50.000 unit pada tahun 2025. (Gaikendo)
– Pemerintah dimaksudkan untuk 2,1 juta unit kendaraan listrik pada tahun 2030.